Pada cinta, sesampai aku termanggu pada kebodohan ilusi malam
Pada cinta, aku bertahtahkan bunga teratai terabaikan ruang
Pada cinta, sesudah malam, masihka aku bisa temani gemari tanganmu
Pada malam, aku disini bersama bintang entah sunyi dalam keramaian
Pada cinta, aku bertahtahkan bunga teratai terabaikan ruang
Pada cinta, sesudah malam, masihka aku bisa temani gemari tanganmu
Pada malam, aku disini bersama bintang entah sunyi dalam keramaian
Pada malam, masihka bisa aku memeluk bulan?
Pada malam, masihkah aku bisa bercermin pada gelapmu?
Pada malam, disini, yahh disini aku menunggu pagi.
Pada bintang, masihkah engkau berkilau diantara bintang kejora?
Pada malam, masihkah aku bisa bercermin pada gelapmu?
Pada malam, disini, yahh disini aku menunggu pagi.
Pada bintang, masihkah engkau berkilau diantara bintang kejora?
Pada bintang, masihka engkau menyanyikan lirik tentang aku?
Pada bintang, masihkah kita bersama menyambut sang fajar?
Pada bintang, aku terpukau pada sinarmu yg redup, dan masihkah kau berpikir aku adalah aku yg sempat engkau sebut dalam doamu?
Pada bulan, masihkah enggan engkau berkulau dalam sendirimu?
Pada bintang, masihkah kita bersama menyambut sang fajar?
Pada bintang, aku terpukau pada sinarmu yg redup, dan masihkah kau berpikir aku adalah aku yg sempat engkau sebut dalam doamu?
Pada bulan, masihkah enggan engkau berkulau dalam sendirimu?
Pada bulan, kilaumu menyayat mataku untuk memujamu.
Pada bulan, sendirimu menceritakan tentang arti menunggu engkau tersadar dalam cahayamu
Pada bulan, aku dan dirimu sama menerawang yg tak sempat kita langkah melihatnya.
Pada bulan, sendirimu menceritakan tentang arti menunggu engkau tersadar dalam cahayamu
Pada bulan, aku dan dirimu sama menerawang yg tak sempat kita langkah melihatnya.
Berjuta rasa dalam masa memasungku untuk mencintai
Bejuta belati menyatukan sayatan yg sempat terbelah
Aku telah merajut waktu yg tak aku pungkiru tak bisa aku ciptakan.
Sesampainya engkau tau aku munkin mengisi ruang yg tak sadar kau melihatnya.
Bermasa aku terngiang sajian sesepuh tentangmu
Bejuta belati menyatukan sayatan yg sempat terbelah
Aku telah merajut waktu yg tak aku pungkiru tak bisa aku ciptakan.
Sesampainya engkau tau aku munkin mengisi ruang yg tak sadar kau melihatnya.
Bermasa aku terngiang sajian sesepuh tentangmu
Yah
Itu tentangmu yang tak sempat engkau tau arti cintaku.
Aku melukis kata bukan untuk mengubahmu
Aku merangkai agar kau pernah tau ada cinta yg terlintas antara cinta dan rindu yg terbungkam.
Bila waktunya engkau tau, sempatkah engkau bercerita arti diriku
Jika engkau tak sempat tahu, biarkan kain merah muda terkubur dalam jiwa
Nestapa bait malam yg sunyi
Itu tentangmu yang tak sempat engkau tau arti cintaku.
Aku melukis kata bukan untuk mengubahmu
Aku merangkai agar kau pernah tau ada cinta yg terlintas antara cinta dan rindu yg terbungkam.
Bila waktunya engkau tau, sempatkah engkau bercerita arti diriku
Jika engkau tak sempat tahu, biarkan kain merah muda terkubur dalam jiwa
Nestapa bait malam yg sunyi