Engkau memilah memilih benih, mesti kau sadar itu bukan hak dan kehendakmu
Pada pagi engkau tersenyum, mesti kau sadar ada yang engkau tinggal dibelakang langkahmu.
Dia mengairi meski engkau sadar tak semua tau engkau yang mengairi untuk masanya.
Pada terik enggkau menggumam, Aku bukanlanlah sebenarnya pencipta, tapi dirimu yang menatanya
engkau telah memilah, tiba saatnya engkau menanam yang engkau juga sadar itu bukan hakmu
menumbuhkanya itu bukan hakmu, tapi kau berusaha agar engkau menggambarkan impian itu.
pada jemarimu kau simpan nestapa tanpa ujung
pada mimpimu terlintas bantas tanpa ujung untuk yang engkau tanami
tiba waktunya engkau melihat mereka berbuah mimpimu, meski kau terabaikan
dihati menggumam, genggamlah mimpimu yang menjadi hastratmu
dia termanggung dalam deraian mata melepas menuju juangmu
tak sempatkah engkau tersadar dia memilah, menanam hingga engkau berbuah lebat?
kata sang guru
yakinilah yang menjadi hidupmu..
Minggu, 06 Agustus 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)
"Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...
-
RANGKAIAN menulis mimpi di kaki mimpi kita berharap mimpi yang menjadi mimpi bersyarat sang terngaung kelak dalam sang ilahi para pemimpin m...
-
NAMPAK TANPA BATAS MIMPI Pembacaan narator atau puisi pengiring kisah “ NAMPAK TANPA BATAS MIMPI ”. Adegan 1. Pemain 1 : ...
-
pada cinta pada helatan waktu berkisah menuliskan tahta di lingkaran duniawi memahami dan mengerti kepada cinta yg terurai rahwana entah su...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar