Kamis, 21 Oktober 2021

PGP-Angkatan 2 –Kab. Bima-Eryansyah, S.Pd-Aksi Nyata Paket Modul 3.3

PGP-Angkatan 2 –Kab. Bima-Eryansyah, S.Pd-Aksi Nyata Paket Modul 3.3 A. Latar Belakang Pendidikan Program Guru Penggerak bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pembelajar yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistic. Selainitu, Program Guru Penggerak bertujuan agar guru penggerak mengimbaskan ilmu yang diperoleh selama pelatihan secara aktif atau proaktif serta mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila Modul 3.3. guru penggerak ini merasionalkan tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid dengan pendekatan MELR : Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (monitoring, evaluasi, pembelajaran, dan pelaporan) dan manajemen resiko. Kedua pendekatan ini dapat dijadikan sebagai tools untuk mengelola suatu pogram sekolah yang berdampak pada murid. MELR (Monitoring,Evaluation,Learningand Reporting) adalah tahapan pelaksanaan program yang memberdayakan aset yang ada di sekolah. Monitoring: Proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyak dan program, Evaluasi: Sebuah penilaian restrospektif secara periodik pada suatu program yang telah selesai, Learning: Pembelajaran yang didapat berdasarkan pada :Fact (fakta) = catatan obyektif tentang apa yang terjadi. Feeling (perasaan) = reaksi emosional terhadap situasi. Finding (temuan) = Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut. Future (masa depan) = Menyusun pembelajaran yang digunakan di masa depan dan Report: Pesan yang disampaikan secara sistematis dan obyektif yang di gunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan persoalan. Setiap institusi pendidikan formal maupunnon formal memiliki 7 modal/asset, yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimaksimalkan pemanfaatannya, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Ketujuh modal asset ini dapat, dikembangkan secara optimal dalam proses pembelajaran apabila sekolah dapat mengelolanya dengan baik Berdasarkan 7 aset tersebut saya melakukan proses pemetaan aset yang dimiliki oleh SMAN 2 bolo yang dapat dimaksimalkan dalam pembuatan media pembelajaran sesuai kodrat anak antara lain Perpustakaan, Lab TIK, taman sekolah, Proyektor, Wiffi dan hamper semua guru memiliki leptop. B. Mengapa Melakukan aksi nyata tersebut? Media adalah semua alat komunikasi yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke siswa dengan tujuan dapat meransang siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara utuh (Uno &Lamatenggo, 2010). Media merupakan semua yang bisa menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana hingga terbentuk lingkungan belajar yang kondusif dan dapat dilakukannya proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2012). Berdasarkan Depdiknas (2003) kata media ialah dari bahasa latin yang bentuk jamaknya kata “medium” berarti perantara atau pengantar. Artinya media pembelajaran adalah sumber belajar yang berkombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar). Jadi dapatkan katakan proses belajar merupakan interaksi komunikasi, penghubung interaksi komunikasi dalam proses belajar dikatakanlah media pembelajaran. Berdasarkan latar belakang dan pandangan para ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran yang menyenangkan dapat menciptakan budaya belajar sesuai kodrat anak jika kita berkaca pada media atau metode pembelajaran lawas yang kurang respek dengan perkembangan pola piker siswa jaman sekarang. Oleh sebap itu saya selaku Calon Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Bima Provinsi NTB berinisiatif membuat media pembelajaran sesuai kodrat anak. C. Hasil Aksi nyata yang dilakukan Dalam merancang media pembelajaran, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu 1. Guru harus membuat kesepakatan kelas 2. Guru menganalisis angket siswa 3. Guru merancang media pembelajaran sesuai profil belajar siswa a. Belajarmenulis puisi dengan kertas notes (kertas Berwarna) Langkah-langkah pembelajaran - Guru membagikan kertas notter - Guru meminta siswa untuk menulis 1 sampai 2 kata romansa - Siswa diminta menempelkan kertas di papan tulis - Siswa diarahkan untuk menggabungkan kata-kata yang ditempel dengan konjungsi yang tepat agar tiap kata menjadi baris, bait sehingga terciptalah sebuah puisi. b. Belajar teks eksplanasi dengan media gambar Langkah-langkah pembelajaran - Guru menampilkan media presentasi belajar dengan proyektor - Siswa memperhatikan selait gambar, tiap sela gambar ada pertanyaan yang harus dijawab siswa - Siswa mendiskusikan sebab dan akibat peristiwa yang terjadi c. Belajar teks biografi diruang TIK - Siswa dimintauntuk memilih salahtasu tokog nasional, - Siswa menyalin biografi tokoh nasional yang dipilih - Siswa memaparkan pristiwa dan capaian yang dilakukan oleh salah satu tokoh yang mereka pilih d. Belajar buku fiksi dan non fiksi diperpustakaan -siswa diminta untuk memilih masing-masing 1 buku fiksi dan non fiksi Siswa menganalisis keunggulan dan kelemahan antara ke dua buku tersebut 4. Refleksi Refleksi dilakukan setiap akhir pertemuan untuk mengetahui sejahu mana efektifitas capaian hasil pelajaran D. Perasaan (Felling) Setelah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran sesuai minat siswa, siswa lebih bersemangan karena mereka bias belajar sesuai dengan hoby serta cara belajar siswa itu sendiri E. Pembelajaran (Fidding) Pada dasarnya setiap sencana memiliki resiko, baik resiko langsung maupun tidak langsung, resiko langsung adalah resiko dalam mengkordinir siswa agar tertib dalam berpindah tempat dari ruang kelas ke tempat belajar yang diinginkan siswa. Resiko tidak langsung adalah anggapan bahwa kelas sembraut karena siswa diluar ruang kelas, tapi setelah diinformasikan hambatan itu bias diuraikan. F. Masa Depan (Forture) Menciptakan proses belajar yang menyenangkan, sehingga terciptanya pelajar yang merdeka yang berprofil pncasila.

Rabu, 20 Oktober 2021

BLOG Modul 3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 


Eryansyah, S.Pd CGP angkatan 2 SMAN 2 Bolo Kab. Bima NTB

A.      Hal yang menarik dari modul ini ?

Hal yang menarik dari modul ini adalah program sekolah yang berdampak pada murid artinya sepenuhnya melibatkan murid serta berpengaruh terhadap tumbuh kembang karakter murid. Program sekolah yang melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, sampai pada pelaporan program sekolah.

Program yang direncanakan sekolah diharapkan dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang murid seperti kepemimpinan murid, kolaboratif, kreatif, inovatif, kritis dan pedulian. Program sekolah perlu memperhatikan tahapan perencanaan program, manajemen risiko, monitoring dan evaluasi, pembelajaran yang di dapat, dan pelaporan melalui pendekatan inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA.

Yang sangat perlu diperhatikan dalam penyusunan program sekolah adalah Manajemen risiko, oleh sebab itu dapat dipetakan Risiko yang berpengaruh pada kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan programmeliputi Resiko keuangan, Risiko operasional, Risiko pemenuhan (proses dan prosedur internal), dan Risiko reputasi. Untuk meminilisir resiko dalam penyusunan program maka perlu dilakukan dentifikasi jenis risiko, Pengukuran risiko, melakukan strategi dalam pengendalian risiko, melakukan evaluasi terus menerus maju dan berkelanjutan (MLS 3.3).

MELR (Monitoring,Evaluation,Learningand Reporting) adalah tahapan pelaksanaan program yang memberdayakan  aset yang ada di sekolah.  Monitoring: Proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyak dan program, Evaluasi:  Sebuah penilaian restrospektif secara periodik pada suatu program yang telah selesai, Learning: Pembelajaran yang didapat berdasarkan pada :Fact (fakta) = catatan obyektif tentang apa yang terjadi. Feeling (perasaan) = reaksi emosional terhadap situasi. Finding (temuan) = Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut. Future (masa depan) = Menyusun pembelajaran yang digunakan di masa depan  dan Report: Pesan yang disampaikan secara sistematis dan obyektif yang di gunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan persoalan.

B.      Kaitan antara pemetaan sumberdaya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid

Kaitan antara pemetaan dengan program yang berdampak pada murid adalah Pemetaan sumberdaya dan perencanaan program sekolah saling mempengaruhi, Hasil pemetaan sumberdaya dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam melihat potensi-potensi sekolah untuk dimaksimalkan dalam perencanaan program yang berdampak pada murid dan  Program sekolah yang berdampak pada murid jika dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas belajar siswa itu sendiri.

Koneksi antar materi melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA berdasarkan Asset Based thinking atau berpikir berbasis aset melalui pemetaan 7 aset/modal utama yang dimiliki sekolah: 1. Modal manusia, 2. Modal sosial, 3. Modal lingkungan, 4. Modal fisik, 5. Modal finansial, 6. Model politik,  7. Modal Agama dan budaya.

Hubungan antara Pelaksanaan program sekolah yang berdampak pada murid dengan modul lainya,  pada dasarnya di modul ini guru berperan menuntun anak didik sesuai dengan kodratnya yaitu kodrat alam dan zaman, untuk mencapai itu semua guru melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yakni murid dilibatkan dalam penentuan cara belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Serta dalam penyusunan Program sekolah yang berdampak pada murid guru perlu memperhatikan  nilai dan peran guru penggerak yakni mandiri, reflective, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. 

Dalam Pengelolaan sumber daya atau aset yang ada di sekolah semua itu dilakukan agar terciptanya budaya positif, kematangan emosional, pemimpin pembelajaran dan pengelolaan program yang berdampak pada siswa.

C.      Bagaimana kaitan dari semua materi dengan peran saya sebagai guru penggerak dari setiap materi yang telah dipelajari ?

Kaitannya dengan nilai dan peran saya sebagai guru penggerak adalah untuk mencetak generasi merdeka belajar dengan profil pelajar Pancasila, sebagai guru penggerak diharapkan dapat memiliki serta menerapkan nilai dan peran yang berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif, dan reflektif. 

Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional sangat perlu  melakukan refleksi untuk perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan dan menjadi lebih baik, serta dalam pengambilan keputusan dan sebagai pemimpin pembelajaran, mengelola asset, nilai kolaboratif dan inovatif dapat diterapkan agar pengelolaannya lebih maksimal.

 Daftar Pustaka

LMS Guru Penggerak

Sabtu, 09 Oktober 2021

3.3.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 Eryansyah, S.Pd CGP Angkatan 2 SMAN 2 Bolo Kab. Bima NTB

ASS….

Kali Ini CGP akan menjabarkan modul 3.3.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Apa yang menarik bagi anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid ? Setelah Mempelajari Modul 3.3 tentang penguatan kembali modul sebelumnya. CGP Memahami sumber daya yang dimiliki oleh sekolah,  Memanfaatkan aset yang sekolah miliki,  Mengetahui tahapan pengelolaan program secara efektif,  Melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagai bahan refleksi atas program yang sudah berjalan,  Mengetahui program yang strategis,  Memperoleh hasil dalam bentuk laporan sebuah program dengan strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning , Reporting) dan   Melakukan identifikasi manajemen resiko.

Apa hal-hal baru yang anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid? Yang CGP  Temukan Adalah fokus pada pengembangan potensi murid,    Inovasi Kepemimpinan sekolah adalah penentu dalam pengambilan kebijakan dan Tahapan BAGJA.

Perubahan apa yang akan anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini? Setelah Mempelajari Modul Ini CGP dapat menyusun program sederhana yang melibatkan teman sejawat, siswa maupun orang tua siswa, melaksanakan tahapan BAGJA dalam penyusunan program yang berdampak pada murid, menerapkan manajemen resiko dan mengevaluasi program yang telah dijalankan

Deikian Refleksi Modul 3.3.a.6 semoga bermanfaat.

Senin, 04 Oktober 2021

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri

 

 Eryansyah, S.Pd CGP SMAN 2 Bolo angkatan 2 Kab. Bima NTB

Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Pada dasawarsa pendidikan diindonesia  memiliki pasang surut mulai jaman colonial sampai saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan diindonesia Mencanangkan pendidikan MERDEKA dengan perpedoman pada pendidikan sesuai dengan asas pendidikan yang berkubudayaan Indonesia. Merdeka belajar ini sudah lama diindonesia dan saat ini dikembangkan pendidikan sesuai sengan filosofi pendidikan KHD.

Dengan trikora pendidikan KHD Ing Ngarso Sung Tulada( Di depan memberi Contoh). Seorang pemimpin atau guru yang mengambil keputusan harus analisis dan bebbagai pertimbangan kerena akan menjasi tauladan yang baik bagi muridnya. Ing Madya Mangun Karso (Di tengah memberi semangat). Seorang pemimpin atau guru dalam mengambil keputusan hendaknya mempertimbangkan kemauan dan semagat bagi yang dipimpinnya yaitu bagi muridnya. Tut Wuri Handayani ( Di belakang memberi dorongan). Seorang pemimpin mengambil keputusan hendaknya mampu memberikan dukungan fisik maupun moral kepada yang dipimpinnya.

Nilai-nilai kemanusiaan yang didalami pada MERDEKA belajar ini melipiti: Kejujuran, Kepedulian, Tanggung jawab, Toleransi, Keadilan dan Kebenaran. Nilai kemanusiaan akan senantiasan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam pemimpin pembelajar.

Dalam Pengambilan Keputusan, Pemimpin pembelajar dalam pengambilan keputusan perlu memperhatikan 4 paradigma dilemma pengambilan keputusan dan Sembilan langkah pengambilan keputusan.

Empat paradigma pengambilan keputusan ini meliputi Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) dan Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

Sedangkan Sembilan langkan pengambilan keputusan meliputi .Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini, Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, Pengujian benar atau salah (Uji Legal , Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, Uji Panutan/Idola ), Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Melakukan Prinsip Resolusi, Investigasi Opsi Trilema dan Buat Keputusan.

Jadi dalam pengambilan keputusan kita perlu memperhatikan 3 prinsip penyelesaian dilemma yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

 

 

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

  Eryansyah, S.Pd CGP SMAN 2 Bolo angkatan 2 Kab. Bima NTB

Guru Merupakan pemimpin yang mampu mengenali, menggali potensi yang menjadi kekuatan sekolah serta mampu mengaktualisasi untuk mengoptimalkan pembelajaran disekolah atau kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar untuk menuju merdeka belajar.

Untuk mengimplementasikan itu semua CGP perlu memahami apa itu pemimpin dalam pembelajaran yang mampu mengelolah sumber daya yang ada disekolah. Untuk mencapai itu semua kita perlu mengkomunikasikan dengan kepala sekolah dan teman sejawat atas apa yang telah dilakukan dan diketahui oleh CGP. Setelah dilakukan komunikasi CGP perlu menjabarkan hasil pemetaan yang dilakukan, setelah dilakukan pemetaan CGP perlu menyusun rencana kegiatan sekolah, melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki dengan pendekatan berbasis asset. Hal yang penting dilakukan juga adalah kolaborasi dengan seluruh warga sekolah atau stekholder, mendokumentasikan dan pengarsipan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya sekolah.

Pengelolaan sumber daya sekolah dengan baik mampu menciptakan serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya memiliki keterkaitan dengan modul lain, seperti maksud dari pendidikan yang diharapkan KHD adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada kodrat anak agar merekamencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pemimpin dalam pengelolaan sumberdaya memiliki keterkaitan dengan modul visi seorang guru penggerak, nilai dan peran. Maka guru akan berinisiapif dalam pperubahan yang berbasis pada kekuatan, asset dan potensi yang ada disekolah. Modul ini juga berkaitan dengan guru sebagai pemimpin dalam kelas, sebagai pemimpin pembelajaran dalam kelas perlu mengelolah asset/atau potensi sekolah melalui coching sehingga dapat mengetahui apa yang diinginkan murid dalam kelas dengan memperhatikan pembelajaran yang berdiferensiasi.

Pemimpin pengelolah sumber daya kita perlu menerapkan pola berpikir berbasis masalah, memahami bagaimana memetakan asset serta memahami bagaimana mengelolah asset yang dimiliki sekolah.

3.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 Eryansyah, S.Pd CGP SMAN 2 Bolo angkatan 2 Kab. Bima NTB

Rancangan Pengelolaan Program Berdampak Pada Murid

Guru Memiliki Mimpi Yaitu Mencerdaskan anak bangsa, memanusiakan manusia, mengantarkan anak pada visi dan misi hidup,serta membentuk karakter anak untuk menjadi pemimpi. Untuk mencapai ini semua, perlu ada kolaborasi antara stekholder baik yang ada dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat, karena sangat tidak mungkin dilakukan oleh seorang diri.

Tujuan program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi murid meliputi: CGP mampu Memanifestasikan ilmu tahapan penyusunan Program dan CGP Mampu Menyusun Media pembelajaran Yang berorientasi pada peserta didik.

Pada dasarnya, dimodul sebelumya kita telah mempelajari tentang 5d/ BAGJA, melakukan monitoring, evaluasi dan menejemen resiko yang artinya kita telah mempelajari konsep pengelolaan program yang berdampak pada siswa. Untuk itu kita perlu merancang program yang berdampak pada murid.

Dalam penyusunan program, terdapat tujuan yang berdampak pada anak yang direncanakan, menggambarkan ide-ide baru serta dapat diterapkan dengan mudah. Program yang disusun selaras dengan visi yang telah dicanangkan pada lokakarya 3.

Pada lokakarya 3, CGP Telah mencanangkan visi yaitu menciptakan media pembelajaran sesuai kodrat anak. Visi ini selaras dengan misi SMAN 2 Bolo guru mampu meciptakan media pembelajaran yang menyenangkan.

Dalam penyusunan Rancangan pengelolaan program berdampak pada murid ini, CGP menggunakan konsep 5 D/Bagja

1.       Buat pertanyaan

Bagai Mana cara merancang media pembelajaran sesui kodrat anak

2.       Ambil pelajaran

CGP dan teman sejawat berkolaborasi merancang media pembelajaran sesuia dengan minat dan bakat siswa

3.       Gali mimpi

CGP dan teman sejawat memanfaatkan waktu luang untuk mendiskusikan media pembelajaran seperti apa yang bias menumbuhkah jiwa kritis, kreatif, inovatif pada diri siswa.

4.       Jabarkan rencana

CGP dan teman sejawat membuat media pembelajaran dengan animasi, gambar, video serta rekaman audio yang dapat menarik titik focus siswa pada media yang ditampilkan.

5.       Atur eksekusi

Tanggungjawab dalam program ini adalah Kepala Sekolah dan Wakil Kurikulum. Sedangkan pelaksana adalah CGP dan teman sejawat berkolaborasi menciptakan media pembelajaran sesuai kodrat anak.

Setelah dilakukan penjabaran sesuai teori 5 D/BAGJA kita perlu melakukan Rencana Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, dan Pelaporan (Monitoring, Evaluation, Learning, and Reporting)

1.       Rencana monitoring

Monitoring ini dilakukan untuk mengetahui sejahu mana efektifitas media pembelajaran dalam menumbuh kembangkan pola piker kreatis, ktitis, inovatif pada diri siswa

Fokus Angket

-          Bagai Mana Tanggapan Kalian tentang media pembelajaran yang telah diperagakan?

-          Dari media pembelajaran yang telah diterapkan, media pembelajaran yang mana menurut kalian yang menggambarkan cara belajar kalian?

-          Berikan Alasan mengapa kalian memilih media tersebut?

-          Guru dan siswa membuat kesepakatan kelas

Dari hasil angket guru melakukan refleksi kembali atas penerapan media pembelajaran yang telah didemontrasikan.

2.       Evaluasi

-          Sejauh apa program yang telah berjalan sesuai dengan tujuan utama program?

-          Seberapa banyak hambatan yang ditemui selama pelaksanaan program ini? Mengapa terjadi demikian?

3.       Pembelajaran program

-          Hal-hal yang mendukung program

·         Dukungan kepala Sekolah

·         Cgp menguasai beberapa program presentasi

-          Hal-hal yang menghambat pencapaian program

·         Kekurangan LCD

·         Masih adanya beberapa siswa yang tidak hadir sehingga pengukuran tingkat efektifitas media pembelajaran menggunakan sistim sampling

-          Refleksi

Siswa yang tidak hadir CGP menggunakan teori COCHING untuk mengetahui sejahu mana usaha dan masalah yang dihadapi siswa sehingga tidak hadir disekolah

4.       Pelaporan

1.       Bentuk gambar atau video proses KBM

2.       Media pembelajaran yang telah ditayangkan

3.       Waktu pelaksanaan.

 

 Sumber

Modul Guru Penggerak

 

TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)

  "Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...