Rabu, 12 Oktober 2016

IBU


Telah tumbang berjuta2 sair.
Lantas berbilur cinta tertinggal napas
Engkau pergi dgn berjuta syair
Disini ku bernapas dengan kehilangan
Kini aku di batas gendongmu
Memulai kisah sepeninggalanmu
Bercerita di kehidupan yang engkau sairkan.
Mimpiku membuat engkau berhutang dunia.
Kini aku tersadar sepeninggalanmu.
Kan kusegerakan utang dunia anakmu ini
Bukan utangmu, kini utang anakmu.
Kan ku arungi keluarga yg tak sempat engkau lihat di ujung senjamu.
Kan kukurimkan syair syair doa untukmu
Kan ku ceritakan cucumu kelak tentang juangmu.
Takkan kubiarkan setitik memori tak mengingatmu.
Kini dan nanti engkau adalah juang hidupku ibu

27/9/2016

KuasaMu, Engkau panggil kembali ciptaanMu.
Ibu.
engkau pergi meninggalkan 2 anak yang engkau besarkan
Engkau pergi tinggalkan 7 anak yang engkau lahirka
9 anak-anakmu mengantarmu di peristirahatan akhirmu.
Di tahun ini engkau pergi untk selamanya.
Ibu.
Anak-anakmu menundukkan jiwa dan raga untuk mendoakanmu.
Anak-anakmu kehilangan sosokmu
Anak-anakmu mengihlaskan kepergianmu yg begitu cepat.
Ibu.
Di ujung senjamu engkau bertanya?
Ketika engkau menikah siapa yang merawatku?
Ku ucap aku.
Ternyata anakmu salah
Engkau mengharapkan anakmu menikah dengan wanita yg bisa merawatmu
Ibu.
Mafkan anakmu yg tidak peka atas permintaanmu.
Maafkan anakmu, kini engkau berhutang dunia krna tak menikahkan anakmu
Maafkan anakmu tak membahagiakanmu di ujung senjamu
Ibu.
Kan kulintasi dunia temukan jodoh yang engkau maksud
Didunia engkau belum sempat melihat anakmu bersanding.
Anakmu berharap di surga engkau menyaksikan mimpimu
Ibu.
Doaku kan menyertaimu
Di ujung sujudku kan berdoa untukmu
Di masa sekarang dan nanti engkau tetap pemilik cinta terindah untuk anak-anakmu ibu

SANG PENGOBRAL DOA


Sari hidup bertabur embun
Seuntai cakap kembang dlm mlm
Sampai kapan pagi menghilang?
Sampai mana malam akan abadi?
Seruling bertabur nada tak aku dendang
Sahutan tak berpihak pada yg layu
Seindah apa mlm berbintang?
Suhadah terperangkap dalam pencarian
Sekuntum bunga telah layu
Sekam membungkus mimpi sang musafir
Sesampai mana engkau merintih dalam doa?
Sang pengobral doa melayu sepucuk sari
Aaaaaaaaaakh
Sandiwara apa yg di ucap malam?
Sudi bersandawa dlm pencarian
Sekuntum doa bertaburan dlm lorong berlumutan
Sekiranya kau tahu, aku mencarimu bagianku yg hilang
Suara itu terngiang dalam seonggok mimpi
Sesumbar syair tak jua d lihat
Seindah apa syair kau tunggu?
Seandainya terlihat, ku genggam jemari untuk abadi
Sesudah ini, masihkah aku temukan pencarianku?

Sabtu, 17 September 2016

RINDU YANG TAK TERLIHAT


Kumerangkai bukAn untuk dirimu juga bkn untuk dia.
Tp aku merangkai untuk yg aku sendiri blum melihatnya sampai kini
Jika ku temukan, aku tak yakin syair itu bisa bercerita.
Pristiwa mana yang akan kurebut, hingga jdi pemenang.
Andai penyutradara belum memasangku untuk bercerita.
Biarkan cerita ini menjadi hikayat juga novel tp tidak untuk cerpen.
Jika kain merah mudah membungkusku, merah itu juang.
Tak bercerita mimpi

PENCARIAN CINTA


Terbenam bukanya tenggelam.
Terlintas bukanya tak terlihat
Tak terucap bukanya tak menyapa.
Jikaulah embun itu suci, sesuci apakah air mata terjatuh?
Jikaulah kejujuran itu sulit, sesulit apakan untuk berucap?
Jikaulah tiang itu roboh, sesulit apakah membangun semangat?
Rindu taklah menepi.
Cinta taklah begitu suci.
Tapi ikatan yg begitu suci.
Sucikanlah perjalanan panjang.
Kita mengintari bumi sampai pata pusaran waktu.
Tapi disini terbendung isu pendaratan.
Bila waktunya kau yg tak terlihat, ku genggam jemarimu
Mari kita mengejar impian

Kamis, 11 Agustus 2016

RINDU


tak bisa engkau mengerti
merindukanmu sperti menancapkan berjuta belati menembus hati
tak akan engkau pahami
merindukanmu seperti menahan larfa membakar raga
tak akan engkau sadari
mennyebut namamu seperti petir membakar jiwa
tak akan engkau bayangka
memendam kerinduan, seperti aku mengali lahatku
rindu
menyiksa sajakku
rindu
mengurungku dalam tungku cinta
rindu
aku telah mati karna cintamu

RAMADHAN

kilau mentari tak mendinginkan akal marwah
sesampai mentai menjahu, mulai solek
kelam dilokasi waktu fajar
kemana dasar waktu seru malam
malam seribu malam tak di ingat
bundar menggelinding, tahuran mencekik
keistimewaan ramadhan ternoda
sampai kapan akan sadar
jika kelak menua menyadar
pada muda mengingkar
sombong, berdusta kala muda seperti air
kau juga pernah muda pintamu
ramadhan kini mulai berlalu dari waktunya
sampai kapan akan kita bertahan dengan ego?
tahun akan datang, masihkan kita merasakannya?
atau kita telah terbuang ruang persegi?
ingatlah yang mengingatkan
kejarlah yang memiliki arah
bermimpilah untuk pemilik mimpi
sesungguhnya hidup kita hanyalah persinggahan

Sair malam


Malam membuka tabir cakrawala
Menyongsong pristiwa-pristiwa bersabda
Memukau kilau sair malam bahagia
Memaksa pagi engan menampakan diri dlm dahaga
Sair-sair menggema
Sang penyutradara melahirkan kisah untuk cinta
Syahdu dlm bulan tak nampakan dirinya
Sang bintang jadikan misteri dalam cahaya
Ruh pengembara cinta mencintai cinta
Ramah, lembut demi memukau bulan yg tak nampak
Riuh menyuah bertepu untk sang merah muda
Rasa tak tertinggal pada malam untk menyita
Jika kelak tersandung, jgn samakan
Jika berlalu, jangan berduka
Jika penuh cinta, jgn lupakan sedih
Jika itu kau, bukanlah diriku penulis naskah cinta

Berlalu


Sisip mencicip dunia
Sesohor sair-sair melantun di pengasingan
Suhadah rindu menikam bertubi-tubi
Sesampaiya cahaya engan menduniai
Mimpi enggan berpindah dlm alam
Mengintari jagad raya dlm dentungan jam
Mengikat, mengikis, merangkul dalam nestapa
Merakit layar untk berlabuh
Bunga-bunga itu enggan mekar
Bangkai kisah berserahkan dlm senja
Burung-burung tak jua temukan sarang
Bintang itu tak berpijar dlm sunyi
Ruh-ruh tergeletak dlm jalanan
Rasa terselubung mewah menepih
Riasan kisah enggan berujung
Rahasia itu sampai kapan enggau ceritakan

bunGA

Jangan pernah menjdi bunga di bulan desember, tapi jadilah bunga andelwies yg abadi sepanjang masa

SYAIR JODOH

Tua lah denganku, agar setiap pagi kita bercerita tentang arti sepih dlm sendiri
Hiduplah denganku, agar setiap malam kita bisa bercerita tentang perjuangan agar tak sendiri
Genggamlah tanganku, agar kita bisa bercerita tentang sulit menggapai hidup dlm sendiri
Melangkahlah denganku, agar kita bisa bercerita untk esok, berjalan sendiri kita tak berkompas
Bersandarlah dibahuku, agar tiap sunyi kita berpikir, kalo sendiri tampa sandaran kita akan tenggelam dlm sunyi

Kamis, 28 April 2016

JODOH

jodoh
mengintari poros pada titik temu.
menguak tabir misteri.
Sempoyong, tertatih pada ilahi.
kelak temu jawaban.

jodoh
merambah insani menghapus pilu.
tak merampas, tapi wajibmu.
tak menjual juga tak membeli.
itu wajibmu kala Rasul dulu.

jodoh
terbang mengintari, tampa setau sarangmu.
tajam jiwa menitik bunga.
entah tumbuh, bila tak layu.
mengorok doa dibalik sepih.

jodoh
mencari di sela-sela waktu.
mengejar ditengah ramai.
menanti ingin yang dirangkai.
merapat menuju akhir.

jodoh
bila titah berkumandang, jangan risau.
bila tanggungmu kau pikul, melangkahlah bersama.
bila ruangmu retak, rajuklah.
bila jodoh itu ada, sang tangan besi tak akan mampu patahkan itu.

Kamis, 14 April 2016

REFORMASI KE 2

begitu membakar ilusi.
mengurungku di pijakan bumi
negeri membisu penuh nista
reformasi tak bertaring
disini kita bergumam
entah sangkakala sama.
jeritan itu terlewat dalam gowa berlumutan
sampai bertitah untuk tangan besi
kita bersandiwara untuk negeri
disini penuh kumbang jelatah.
di usir ditanah moyangnya
tanah pertiwi kini menjadi lautan air mata
tanah air mata.
mata tanahku.
surga di ujung neraka
bumi bersurga neraka
yah...
gumamku kan menusuk jantungmu
tanganmu kan mencekraman nadimu
kakiku kan getarkan bumi
wahai yang reformasi
aku tunggu gonggonganmu.
aku menanti matamu yang mengintai
jangan biarkan taringmu rontok di ujung senja
jika kau setanganku, kepakkanlah
jika engkau selangkahku, kejalah
jika kita sama bermimpi, satukan tekad
reformasi kedua kita kumandangkan
tanah kita hidup kita
air kita adalah kehidupan
udarah kita adalah nyawa
api kita adalah semangat
bangkitlah, bangkitlah, bangkitlah

Jumat, 08 April 2016

sajak berdasi



bercerita mimpi
mendongengkan kehidupan
merencana kursi panas
hanya buaian belakang

sesampai waktu pada tekad
dimana dongeng itu
hanya tinggal seonggok mimpi para jelata
seandainya bisa hidup lebih lama

menuhankan jabah
merintih, menggumam sang kursi jabatan
sampai kapan engkau menjual kata
sampai guah berbusa engkau bercerita

seandai aku satu-satu pemilih
tak akan aku pilih penjarah jabatan
aku akan memilih sang bapak bernegeri
bukan sang bapak pencabik negeri

Senin, 28 Maret 2016

JALAN WAKTU


sewaktu itu ruang terhimpun bisu
dimana kata-kata itu
sejak-sajak cinta teruntai
membukam pilu
apa kata yang terngiang?
masihkah aku terngiang?
aungan misteri sangkakala cinta
meronggrong, mencabik nadi
seperti waktu merindukan hari
seperti malam merindukan mentari
tak seperti bulan ditemani bintang
tak seperti sepasang sandal
jika kelak waktu berpihak.
masikah cinta berpihak?
jika waktu terhenti.
masihkah ada waktu untuk aku bersajak?

Jumat, 25 Maret 2016

SENYUM TAK TERLIHAT

ku mengandai dalm lamunan,
kutak berharap pagi menyapa
kau wanita yang jarang senyum
kau bagian ilusi malamku
rangkaian ilusi, angkuh karna kencantikan
bingkai cerita malam segelas kopi dan sebatang rokok
ceritakan kisah wanita tak bersenyum
rangkaian tanya, begitu indah
sepah terjang malam pelipulara
senggok jagung tergantung dalam atap mimpi
akankah tumbuh bersama waktu
bersama misteri senyummu
jika kelak engkau tersenyum
akankah menjadi petanda?
entah pisah dan bertemu.
sag pemilik indah menuntun dalam coretan malam
sajakku tak bertaring
kataku tak lagi bertuah
tubuhku tak lagi hidup
misteri wanita tak bersenyum

TELAGA WAKTU

sama waktu
terangkai bukan menyusut
melingkar bukanlah cincin tapi ikatan
terikat bukanlah menyambung
sesadar dalam waktu
arwah gelumuti alam
entah terabaikan
simponi malam bertuah
kemana jejak itu melangkah
seonggok mimpi terangkai berapi-api.
tersudut dimalam yang sunyi
cinta bertepi di seja kala itu
sesampai disana.
bila aku tak sampai pada dermaga
biarkan cinta yang kabarkan rindu pada angin.
bila angin tak mampu menampung beban, biarlah sunyi yg kabarkan ditelaga waktu

Jumat, 22 Januari 2016

Tak Arti


kadang mengartikan yg bukan arti, miris insani
kadang sinonim peroleh arti bukan sebenarnya, tak benar
kadang acuh, menaggungkan sinis
bila kadang dalam hidup tak di artikan arti
sampai mana mengartikan hidup
bila kata-kata tak ujung, biarkan masa yang artikan kata-kata
bila sesampai terjadi, sang agung tak akan mengelak pada takdir
satu yang sesampai hari, biarkan mulut menganga bisu
tak diarti, lebih arti dunia semu
sesampai mana?
jika sampai waktu.
biarkan ku berlari untuk artikan hidup
artikan yg engkau abaikan

TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)

  "Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...