Terbenam bukanya tenggelam.
Terlintas bukanya tak terlihat
Tak terucap bukanya tak menyapa.
Jikaulah embun itu suci, sesuci apakah air mata terjatuh?
Jikaulah kejujuran itu sulit, sesulit apakan untuk berucap?
Jikaulah tiang itu roboh, sesulit apakah membangun semangat?
Rindu taklah menepi.
Cinta taklah begitu suci.
Tapi ikatan yg begitu suci.
Sucikanlah perjalanan panjang.
Kita mengintari bumi sampai pata pusaran waktu.
Tapi disini terbendung isu pendaratan.
Bila waktunya kau yg tak terlihat, ku genggam jemarimu
Mari kita mengejar impian
Terlintas bukanya tak terlihat
Tak terucap bukanya tak menyapa.
Jikaulah embun itu suci, sesuci apakah air mata terjatuh?
Jikaulah kejujuran itu sulit, sesulit apakan untuk berucap?
Jikaulah tiang itu roboh, sesulit apakah membangun semangat?
Rindu taklah menepi.
Cinta taklah begitu suci.
Tapi ikatan yg begitu suci.
Sucikanlah perjalanan panjang.
Kita mengintari bumi sampai pata pusaran waktu.
Tapi disini terbendung isu pendaratan.
Bila waktunya kau yg tak terlihat, ku genggam jemarimu
Mari kita mengejar impian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar