Senin, 24 September 2018

Wanitaku

Aku masih membayangki kosa kata apa yg gambarkan wanita akhir zamanku.

Nobar cinta menghiasi putaran bumi.
Aku pernah terperangkap pada cinta-cinta yang mengiasi napasku.
Aku terlepas dan terbelenggu pada nada-nada cinta yang kuhembuskan.

Kala itu aku bercerita tetang cinta yang hanya tuhan yang memisahkan.
Dikala itu pristiwa yang tak bisa racun bisikan manusia.
Masa itu, ketika cerita cinta yang tak akan aku serahkan pada cinta lain.
Diwaktu itu aku membimbing cinta pada arti hidup dengan cinta.

Purnama pertamaku menggiringku pada opini cinta terakhirku.
Fakta menjadikanku mengerti arti rusukku yg telah kembali.
Novel hidup telah aku lukis pada kanfas bersama wanita akhir Zamanku.
Dunia kan kujadikan cerpen aku dengan rusukku.

Wanitaku...
Telah aku sempurnakan cinta bersamamu.
Kan kemudikan sampan kecil kita hingga menuju bahtera yang hakikih.
Romeo dan juliet telah menutup cinta.
Tapi cintaku dan dirimu laksamana cinta Adam dan Hawa.

Wanitaku jika kelak badai menerjang.
Genggamlah gemariku, untuk melangkah agar kita mengerti arti badai dalam cinta.
Wanitaku, kesucian hati yang akan meredahkan badai.
Wanitaku diakhir Zamanku.

Tidak ada komentar:

TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)

  "Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...