Minggu, 22 November 2015

sajak cinta



Pada jalan yang lalu jejak masih terlukis.
terkikis pada tetesan cakrawala.
cakrawala tak berpihak pada waktuku.
waktuku telah drampas endapan waktu
waktu berbuih miris kelabuh
kelabuh melambai mengosongkan ingatan
ingatanku masih pada titik terendah
terendah dalam balutan rindu
rindu mengukus kenangan
kenangan suka duka bersama cinta
cinta yang sebenarnya menikamku
menikamku bertubi-tubi hingga tak bernapas
bernapas kan usai, jika aku tiada
tiada duga sangka, menerawang peti mati
mati bersama rindu
rindu bertuah

bangkitlah



perjalanan waktuku usai
janjikutak mengurungku dalam sangakar cinta
malam itu, awal aku hidup
bercerita untuk aku yg akan datang

ribuan waktu terlewati
tampa kisah
kini enggan aku berpaling pada kisahku nanti
elang mampu kepakkan sayapx
hinggap di dermaga

lukisan lalu dan sekarang kan jahu berbeda
ku sisipkan kisahku dalam langkah
takan ku abaikan waktu bersama cinta
sesampai raga terpisah ruh

jika janji yang menyiksaku.
maka jajiku kan bahagiakanku
jika misteri menguruku
maka misteri telah terpecahkan

bangkitlah
bangkitlah
bangkitlah bersama cinta
sampai esok tetap bercerita

Selasa, 17 November 2015

SAIR TERLUNTAH



di kian malam kian kisah
pada sapa pristiwa berlabuh
ranah waktu tak berpihak
kelak dalam misteri cinta

surau kenangan lalu
ambisi penyair waktu
siapa pemilik hati
terbungkus kafan merah mudah

hum ham him
gumam memecah cakrawala
seberang arah aku tercermin dalam pudar
musafir meramang dalam kemalangan
tertidur pulas dalam duka

suhadah waktu
aku menantangmu untuk cinta
sampai engkau menyerah
kau katakan, Akulah pemilik waktu

Senin, 12 Oktober 2015

Pembanding Cinta



tak bisa sempurna yg di harap
tp kupastikan air mata tak akan menetes
tak bisa menjaga ragamu
tapi, kupastikan engkau tetap terjaga tiap langkahmu
tak bisa menjadi rembulanmu
tapi, ku pastikan engkau tak akan pernah redup dihatiku
tak bisa menjadi yang engkau harapkan
tapi, kupastikan mimpimu kan tercapai
tak bisa mencintaiku
kupastikan engkau tetap ada untuk berlabuh
tak bisa melihatmu
tapi, kupastika sitiap hembusa adalah dirimu

Minggu, 11 Oktober 2015

mengandai-andai

jika kelah waktu hadir
biarkan waktu tak menoleh lagi
jika saatnya
kugenggam jemarimu laagi
jika malam menyapa
pena ku kan menulis cahaya untukmu
jika tak berbintang
cahaya hpmu kan bersinar temanimu
jika ku bukalnlah yg terbaik
jagan pernah ragu melupakan
jika aku yang terbaik
jangan biarkan ku seorang diri
jika pagi menyapa
jangan biarkan gelap biarkan berlarut
jika dan jika
jagan biarkan anganmu risau dengan coretan ini

Kamis, 17 September 2015

Kilauan yang Pudar



tumpuan menumpuk berapi-api
semua karna kata
ku genggam jantung yang terpotong rasa
berharap sembuh

mengapa waktu menyatat begitu dalam
bungaku layu terterpa angin
sungguh dia melawan putaran jam
tangan merangkul di balik dimensi

sejoli terselubung mewah
bertuah dalam gemari
pertiwi pandangi di sisi etalase
pandangan kosong yang tergambar

arwah bergerumuh memburu kata
kemana sekarang berpijak
belahan bumi yg mana pertemukan
entah sesal dan rindu

Jumat, 11 September 2015

Penikam pemimpin



raga tercabik tertusuk jutaan jarum
jantung nadi tersayat ribuan pedang
sang jagad terpotong pendengarannya
mengapa menikam bertubi-tubi

engkau kibarkan benderah berdarah
beredar isu-isu penerkam
mereka berada dihadapan, gerogoti bangsa
sang buta memimpin sang lihai

yah mereka yang engkau anggap anak
dia yang engkau anggap bapak.
menikam di belakang demi kertas
duduk berhelai lihai demi kata sang aku untuk kau

mengapa menikam bertubi-tubi
keringat tak lagi berkucuran
permata menetes, alihkan keringat
dimana akan berhenti

aku akan menikammu kembali
sampai engkau berhenti menyakiti
aku akan memburumu
sampai engkau tak mampu melangkah. lg

Jumat, 04 September 2015

Berpolitik?


269 direbutkan 134,5 pemimpi
memburu tabib penyelamat mimpi
dipermainkan tabib,
hingga terjatuh, terbangu demi secuil kertas menuju panggung
sang tabib berbusung dada
bukan mereka sebenar penentu nasib
tapi sang masa nan hari memilih
untuk apa tabib sebagai penggerak roda menjual kursi?
mereka di grogoti, entah mereka yang menggerogoti.
berjalan, menunggak, arakan demi simpati hati.
laut masa tersenyum lebar uang raib
tetes masa, kepala bergerak uang raib
tak cukup api dan air padamkan gengsi ambisi
angin mulai gemilangkan mereka
demi kata timbal balikmu aku tunggu
ironi politik jabatan

Senin, 31 Agustus 2015

Tak pasti


sebenarnya mata tak melihat
walaupun hening mencekam
meskipun tak bertuah
kemungkinan berambisi
tergantung dalam bukit prahara
musafir tanpa kompas
pujangga tanpa kata
sang guru tanmpa tinta
pelbagai riuh menusuk
embuh tak menetes
intan bercucuran
emas tak berharga lagi
jika hidup dengan cinta
masih mati
mengapa mengahiri hidup karna cinta
entah membisu

Jumat, 07 Agustus 2015

INI KISAHKU


kisah itu terjalin bukan melintang
kisah itu dirangkai bersama bukan angan
kisah itu terjaga hingga waktu tak berpihak
kisah itu ingin ku katakan
waktu tak berpihak karna kata
jelaskan pada waktu yg tak mau mendengar
menyanyi bukanlah balada
seuntai harapan jiwa
jika kelak dia bersama waktu
katakan dia bersama hati
bukanlah bersama mimpi
bukanlah angan
jika cinta ada kesetiaan itu tak ada yg terungkap
hanyalah tetesan mata
jika kelak adalah dahaga cinta
akan hadir bersama mimpi malammu

TERPENDAM


pada kala waktu yang melintang
terbaring terbungkus kaku
bukan tertidur bukanlah mati
memakai impian tak berterpah
semua malam yang sama dalam bungkusan
entah apa aku cari
bukan harta, bukan jabatan bukan sang sejoli
tetapi kekosongan yang terselubung
merambah dalam mimpi
apakah malam pada yang lalu
tetap terbungkus pepesan
dimana alam raya yang memanggil
sang pemilik cinta enggan bersuah
sang pemilik maut enggan menyapa
sang pemilik rejeki enggan mendekati
aku terbungkus kaku dalam nestapah
bila waktu yang ditempuh berputar
adakah aku yang menjadi mimpimu
aku disini terbungkus kaku
entah kejahuan engkau rasa

Minggu, 02 Agustus 2015

Cinta


sesuda akhir menimpa malam
mengapa mimpi terlupakan
sang sejoli terselubung mewah
dibalik etalase memandang sinis
kepada sang pencerah menerima seserah
kepada sapa akan berlabu
nunsa embun yang pudar
bercahaya dibalik kemilau
kepada sang ingkrar berhembusan
adakah yang bernaung dibalik cahaya
pencarian menapaki batasa
simponi kelelahan
wahau sang penerima
aku mencari tetes hidup untuk hidup
arwah menuju persegi
tak menemukan
sang pemilik jodoh enggan menyapa
terdiam dalam kebisingan doa
jika kelak Engkau terakhir aku berlabuh
biarkalah kumenemukan tabahan terakhir

Minggu, 19 Juli 2015

TENTANG CINTA




dua sejoli bermadu cinta
cinta sejati katanya
milik berdua
tak memisahkan

cinta itu nafsu
berdusta jika engkau berkata cinta itu sejati
berdusta bila itu engkau katakan cinta yang abadi
berdusta andaikan engkau bilang dunia milik berdua

tak di sadari pada pandangan pertama
engkau melihat lawan jenismu menarik
entah dari kecantikan/kegantengan, kemolekan/wibawah atau karna kekaguman
yg sebenarnya nafsu

jika melihat kecantikan atau kegantengan pasangan
rasa gairah ingin memiliki
jika melihat kemolekan atau kewibawahan
rasa ingin menjamah
jika melihat pribadinya
ingin bersama dan mengikatnya?

tidakkah sadar itu awal bercumbu
tidahkah sadar itu awal keburaman
tidakkah sadar itu awal disakiti
tidakah sadar itu awal engkau dicampakan

mereka bilang engkaulah cintaku dunia dan akhirat
tak disadari engkau terjerumus
cinta dunia akhirat hanyalah utuk cinta
istri kepada suaminya, suami kepada istrinya

cinta suami dan istri adalah cinta dunia dan akhirat
mereka memadukasih untuk dunia dan akhiratnya
untuk cinta yang menghindarkan panah durjanah

jika kelak tersadar dalam mimpi
bangunlah untuk membangun mahligai cinta dunia dan akhiratmu
jangan biarkan engkau terperangkap dalam dunia ilusi

Minggu, 05 Juli 2015

PENUNGGU JODOH

termenung wanita
menunguh apa yang di tunggu
tampa sepata kata dia berucap
panmdangan kosong

entah beban pilu memulai buih
sang fajar merangjak jahu
riah sunyi semakin membumbuh daging
sang terik pandangan kosong

dalam hati meraung
berdikari temenung menunggu sang pangeran
entah menuju darat, laut. langit
semua pilu memukau mahdani

cerita hati kabarkan musim dingin telah tiba
hewan tumbuhan telah berdua
tidak untuk wanita penunggu pangeran
entah setia apa harapan palsu

dia kembali duduk dalam sela waktu
dia berharap semua berdua
bercerita dengan sang pangeran
sampai berapa kita memiliki anak

Senin, 29 Juni 2015

NUANSA


bulan suci menjelang muharam
suci ingi mensucikan debu bertaburan
senandung yang tak kini menggema ilhami kalbu
berbindong-bondong mengapit tasbih

nuansa yang sekali dalam setahun
tak di indahkan hari dan waktu berikutnya
hanya sebulan waktu
berharap suci yang berabad-abad

puasa kini mendekati waktu berlalu.
pertama riang dan penuh rumah Allah
berjalan waktu hanya di lalui, entah selanjutnya
semangat berharap untuk seperti yang awal

Kamis, 21 Mei 2015

KUMPULAN PUISI CINTA: pendidikan lesuh

KUMPULAN PUISI CINTA: pendidikan lesuh: dunia pendidikan mulai lesuh dinamika masa mendidik purnah di ambang rubuh dirasuki kecuranga kecurangan2 terjadi entah sapa yang sala...

pandang


beda itu seperti senar gitar, walau berbeda antara satu dengan yang lain tetap bersinergi menciptakan alunan memukau.
warna pelangi begitu berbeda, jika disanding begitu mempesona, jika warna kulit memisahkan kalian, robohkan benteng itu untuk menyatukan warna kalian
ingatlah disini kita bersama, berjuang yg sama wahai laskar Oemar Bachr

TAMBORA


2 abad yang lalu engkau meraung
memporak porandakan 3 raja
mengubah iklim dunia
tapi, baru kini engkau di kenang
2 abad
ya 2 abad lalu.
kau dikucilkan
kau di hempaskan
melucut di ambang mimpimu
kau meraung mengeluakan taring nerakamu
kau hembuskan kejayaan setelah kematian
kau memupuk bumi dengan ludahmu
yah..... merapi tambora
2 abad engkau tertidur terakhik engkau meraung
2 abad engkau membungkung di padang rerumputan
2 abad engkau menyendiri dalam pasung
2 abad ini tangan-tangan mengulurkan tangan untuk mengakuimu
wahai sang penyebur bara
tetaplah tenang dalam ketenanganmu
biarkan kami mengenang larfamu
untuk kami ceritakan dasyatnya engkau memuntahkan apimu
wahai gunung merapi TAMBORA

BIMA DI BALIK TIRAI TAMBORA


yah aku hanya penonton di tanahku
memandang kejahuan pesonamu
memupuk pilu dalam tirani
membludah bah muntahan tambora
wahai bima, kenapa engkau melihat diriku di balik tirai?
tak engkau akuikah aku sebagai tanahmuu?
tak sadarkah aku adalah milikmu?
engkau cundangiku di 2 abad aku di kenang?
aku ini milikmu yang engkau asingkan
aku ini hakmu yang engkau hempaskan
aku ini hartamu yang engkau buang
kini dompu mengadopsiku
dompu mengenangku bagai anaknya
dompu memanjakanku seperti buah hatinya
tak seperti engkau cundangiku
tak seperti engkau yang tak mengakuiku
akan aku biarkan engkau hanya melihatku di balik tirai
akan aku biarkan engkau hanya mengucap namaku
tapi..
tak aku biarkan engkau memiliku lagi
aku tetap akan mengaung di sela malam
mengingat yang engkau lakukan

pendidikan lesuh


dunia pendidikan mulai lesuh
dinamika masa mendidik purnah
di ambang rubuh
dirasuki kecuranga
kecurangan2 terjadi
entah sapa yang salah
pendidikan lesuh
untuk apa?
untuk apa mendidik ujung mencurang
untuk apa jalani 3 tahun bila untuk mendustakan perjalanan
untuk apa engkau busakan ludahmu bila engkau akhir berbisik
pendidikan lesuh
untuk siapa
mengapa terjadi
inikah cita2 pendiri bangsa?
jika mendidik. dengan hati lah
jika memberi. upayakan di pahami
jika menuntun. gapaikan mimpi
jika memberi perubahan. ubahlah dirimu
jadilah guru profesional

kumandang cinta


risa risau d gunjing
entah prahara riang
keakrobatan waktu
cerminkan sunah
stlh hlng
tertinggal jagal hdup tertnam
selisih lisau biar ruah
tak ingkrar tak akan satu
pradbn bentuk kilauanmu
sesampai pada ujung helar kbarkn bhagia.
engkau menjdi manusia
seperti nirwana
tugasku usai
sesampai saat terjadinya waktu

suah menyuah waktu


perhimpunan alam kabarkan nirwana
kejora terselubung mewah
kilauan malam kembang tepis
seroja berambisi pada sunyi
kadang masa ter terbuih
rubah rabu kelabu
sang gila tetap bermimpi
entah apa bermimpi insani
kudapan kelici merusak lorong waktu
cuah mencuhah lilin bunga teratai
bukanlah penyair
tapi kata balik syair
seumpama waktu terbelit ruang dan waktu
sempoyong alam alam riuh kicauan
kelak aku kan saksikan betapa malam penuh bintang
bersama nirwana

rangka waktu


pada rangkaian misteri
menjadi pewarna yang pudar
tak pernah di temukan, menemukan hati
semua ingin memiliki, tak pernah di gapai
jiwa pada kalam tak ditemukan
mencari untuk menghiasi
cinta sekalian kali, sebenarnya cinta?
tak miliki cinta, hanya perumus waktu
berbuah muara
debu hinggap penuh warna terbang hilang
sekarang waktu berbuah 20 tahun
masih menjadi misteri

sajak waktu


siang yang tak siang
malam tak malam
pagi tak pagi
suah bukanlah mencuah

bahagia bukanlah bahagia
putaran bukanlah putaran
memutar membalikan
berjalan bukanlah berjalan

tapi sebenarnya halusinasi
peradaban di robohkan
bukan tak indah, lbih indah
mencuah bah kaca

rentang sandal berbuah lilin
tertera yang tak bertuah
pandangi kisah miror
ubah wakyu menitik bom nuklir

dunia politik

menggemah miror-miror pemimpi
menjual kata demi kata
entah kata yang jadikan mimpi
sebenarnya nista berkata

bergerombol sapi-sapi berdasi
entah ekor keangkuhan berbulu domba
pemimpin bermimpi
entah mimpi dan impian


dunia politik sandiwara
menyutradarai langkah
sebenarnya sama jadi pemimpi
drama sandi wara


jabah di rebutkan yang sebenarnya hina
biarkan nama asal nama
bila kelak kau pemimpin
peganglah kata yang menjadi mimpimu
bagiku dirimu sama

Tahun politik

pemilihan pemimpin daerah serentak
retak mengkilau para pendidik
memilih memilah pemimpin
entah juah sebenarnya pemimpin

pemimpin daerah memikul
berkeringat darah demi daerah
daerah para sang juang
berjuang untuk tahta daerah


kami berpikul badai
semoga engkau lihat kemiskinan
semoga tangis kau dengar
kelaparan rajai nubari


pemimpin daerah
jika kelak kau menjadi
jadikan kami yang terbaik di hati
satu hari untuk kemajuan daerah

misteri waktu


pepanjangan waktu
menggelora dalam nan waktu bahari
simponi terkapar dalam nuansa surga
insani terdalam alam
kepanjangan istilah, mengistilahkan perjalanan waktu
semua sama pada emosi waktu
penjalanan panjang ciptakan ruang
tak seluas samudra
kuciptakan engkau menjadi sebenarnya
tugasku usai
langkah terpisah ruang waktu berada
bukanlah pangeran direstui
istilahkan masalah menjadi kambing hitam
bukan tak cinta. tapi cinta
sebenarnya takan satu kesatuan utuh
biarkan menjadi teka-teki perjalanan waktu
jika menemukan
langkalah bersama restu
jangan engkau ingkari waktu
dia akan lebih menjadi masa indah
samakan jadi sama
riuh menjadi sang saudagar
musafir terdampar pada waktu yang menyuah
riuh arwah alam memburu tropedo masa

PESAN WAKTU


memulai insani
kemana goresan mistik?
mrnerima sebenarnya waktu
meminta keangkuhan waktu
masa-masa mimpi bukanlah nirwana
dimana untuk berhenti
tak memiliki stasiun berhenti
mencari ketenaran waktu berawan
sampai pada himpitan malam
tertegu melihat kisah insani
memilih cintak tak ilhami
hidup di dunia yang mereka perankan
ilhami mimpi yang menjadi mimpi
tak menjadi impian
jika kelak tersadar
bangkitlah bersama pagi yang sinar tampa pandangi awan

SAJAK MALAM

pada malam mengiang rasa risau
tersudut malam tertampar teka teki pemilik hidup
nuansa gembirakan hari tak hiraukan terang
kelam kilau bilur malam

duduk bersenda risau sapi malam
kelak malam pembawa rejeki
kisah wanita malam memulai malam
untuk katakan nasi

memburu sinar bingar entah rejeki dan rajiah
memukau was-was jiwa
rejeki malam paha bening
menatap kejora berharap pembawa rejeki

pajangkan nasip pada malam
ingin malam tampa henti
rejeki tak juang datang
para pembawa rejeki sunyi

cahaya mewah berharap berhenti
bukan numpang tp ingin rejeki
sapi malam jajakan rok mini
entah sesuap nasi dan serakah

bila pagi mereka tak berpenghuni

Rabu, 18 Maret 2015

cerita-cerita

cerita cerita dalam masa berbari
merambah dunia memukau
entah kemana berjarak masa
kenangan terlupakan

beranda dalam nostagia rasa
profil cinta memukau
bertaburan massa
ringkasan cerita

tanpa kata berkata
dalam kata berkata
aku bukanlah kata untuk kau kenal
akulah aku untuk kau kenal

bukan
aku bukan untuk dilupakan
aku untuk kau kenang
aku untuk hiasi masa lalu


cerita cerita
dalam cerita tak bermimpi
aku masih dalam cinta
cinta yang mencintai cinta

Kamis, 19 Februari 2015

kisah nyata cerpen biografi MUALAF DARI TIMUR INDONESIA

MUALAF DARI TIMUR INDONESIA
Kisah itu setelah setahun aku menginjakkan kaki di bumi tercinta. Dimana pendidikan masih menjadi mitos di tanah timur, tanah yang mennjadi pengasingan pimpinan tertinggi negaraku, Negara yang harus aku bela dan menjadi embank mencerdaskanya.
Sekitar tahun 1990 an hiduplah seorang pemuda yang haus akan ilmu, yang haus akan penuh Tanya dalam otaknya, yang haus akan mencari apa yang belum di ketahuinya. Di tahun ini dia kelas 3 SMA di istilahkan sekarang  tp sebenarnya sekolah yayasan muhammadiah.
Setiap sekolah mengeluarkan siswa yang beragama Kristen dalam kelas jika akan berlangsung mata pelajaran Agama Islam. Di kelasku aku dan 7 orang teman yang satu sekampung denganku di Ende mengalami hal yang serupa.
Seperti biasanya, dalam benakku kejadian ini merupakan kejadian yang ganjal, aku disini untuk menimbah ilmu, kenapa aku dan teman-temanku tak di ijinkan mengikuti kelas, kami bagaikan anak ditirikan, kami bagaikan anak yang di kesampingkan
Viktor…? Tanya Elisam
Kita juga adalah siswa, kenapa kita tak bias ikut setiap jam Agama?
Iya saudaraku, aku paham akan pertanyaanmu, tapi itu bukan materi untuk agama kita..
Yah.. aku paham, tapi apakah salah kita mengikuti kelas itu, apakah salah kita berada dalam kelas itu?
Engkau tak salah sahabatku….. pinta Ignasius. Jika kita berada di kelas itu kita akan mempelajari islam, bukan agama kita!!!
Akupun terdiam dan berjalan sambil memegang kalung salib yang selalu aku kenakan, aku berjalan tampa sepatatah kata. Hingga salah satu temanku Emilius menyapaku hai elisam….!!!
Iya Emil? Ada apakah gerangan?
Oh iya,.. tadi kamu bicara apa sama viktor dan ignas?
Tadiiii… aak aku bertanyan pada mereka, tapik tak apalah, pasti kau juga sepaham sama mereka..?!
Akukan belum dengar, jadi jagan kamu mendikte seperti itu, cerita aja Eli, sempat kita Sepaham (dalam hati Emil aku sudah tahu yang kau ceritakan)
Gini Emil, aku tak setuju bila kita di keluarka bila kita di keluarkan bila akan berlangsung jam Agama Islam, tp teman-teman yang lain tak sepakat dengan saya..
Oh gtu,,,…
Saudaraku, bukanya aku tak mendukungmu untuk ikut di kelas itu, tp dikelas itu bukan Agama kita yang di pelajari, tp yang di pelajari Agama Islam.
Ahhh….. Kamu sama aja dengan yang lainya…
Saya kira kau kan sepaham dengan saya ternyata tidak
Yahh sudalah biarkan aku sendiri yang masuk nanti..
Taa tapi Eli…. Pinta Emil
Ahhhh sudalah jangan campuri urusan saya.

Hari-hari aku lalui penuh Tanya dan raha ingin tahu memaksaku mengikuti kelas itu, hanya aku yang mengikuti Mata Pelajaran Agama Islam. Aku duduk palin belakang bersama teman muslimku Erik. Kenapa engkau mengikuti kelas agamaku, ntar di laporkan temanmu sama mama dan bapakmu, ahhhh diam saja erik mereka takan tahu kecuali engkau yang kasih tahu.
Materipun berlangsung, materi itu mengajarkan tentang kebenaran Islam dan Kesalahan Orang Kristen Mengatakan Yesus (isya) adalah tuhan. Dalam hati terbakarlah sebuah amarah yang tak bias aku bending, semakin pak Agus menerangkan Semakin aku terbakar, hingga aku mengangkat tangan
Iya kenapa Eli? Pinta Pak Agus
Tampa banyak basa basi akupun berdiri dan berkata, kenapa bapak mengatakan agama saya salah dan islam yang benar…. ?
Pak agus pun menjelaskan rinci demi rinci, tapi membuat amarahku memuncank hinggan ku lemparkan guruku dengan kursi
Kejadian itupu di dengar pemilik yayasan, aku dan pak agus di panggil oleh ketua yayasan. Emil wajar engkau marah, karna engkau mendengarkan Agamamu Dicemooh, begitupun kami orang muslim sampai titik darah penghabisan kami akan membela agama kami seperti halnya dirimu lakukan tadi nak. Bukanya kami pilih kasih jika jam Agama kalian di keluarkan, tetapi untuk menghindari kejadian seperti ini, yang engkau dengar begitulah cara gurumu menggugah dan memberikan semangat untuk siswa muslim.
Akupun meminta maaf pada guru, akupun keluar dari kantor, teman-temankupu mencemoohku, itu maksud kami Eli, Bukanya kami tak sepaham denganmu, tapi kami menghindari kejadian ini.
Akupun hanya bisa menunduk karna tak mendengar perkataan teman-temanku.
Keesokan harinya, seperti biasa aku masuk sekolah, aku tetap menjadi anak perantauan yang berharap temukan ilmu untuk membatu Orang tuaku. Seperti biasa aku kekanti jika keluar main. Tiba-tiba pak agus memanggilku. Eli….. sini dulu. Akupun berjalan menuju pak agus. Iya pak. Ni eli ada Surat dari Ibumu. Iya pak makasih
Akupun kembali kekantin dan berniat membaca surat pas sesampai di asrama.
Sesampai aku di asrama aku membuka surat itu
Dari ibu untuk Eli
Salam sejahtera
Anakku, kedatangan surat ini ibu memberitahukan bahwa ayahmu akan menikah lagi dengan gadis kampong sebelah. Kedatangn surat ini jangan membuatmu terbebani, di sini ibu baik-baik saja, tetaplah menimba ilmu dan kejarlah mimpimu.
Anakku setelah adekmu Lulus Di SMP adekmu akan menimba ilmu di Kota Bima juga Seperti halnya dirimu
Anakku, jangan engkau kecewakan ibu

                                                                        Sabet
Meskipun ibu menyuruhku agar nda membebani setelah mendengar surat itu, tapi aku tetap saja memikirkanya, karna ini adalah istri ke4 ayahku, dan mereka akan tinggal serumah dengan istri keempatnya di rumah yang sama.
Aku tak tahu apa yang ingin dibuktikan ayahku dengan istri sebanyak itu. Beban pikiranku semakin bertambah. Bertubi-tubi masalah yang aku alami perantauan.

Keesokan haripun aku menjalani rutinitasku sebagai siswa, aku selalu hadir cepat. Hai eli sahut Erik. Iya rik, udah lama? Baru aja Rik, sama- kekelas. Iya rik
Siswapun berdatangan kamipun siap menimba ilmu. Ibu Jamelah pun masuk kelas dan mengajarkan sejarah masuknya Islam di Indonesia. Ibu guru menjelaskan awal mula masuknya Islam di Indonesia, seperti yang di ceritakan pak agus ketika jam Agama Islam Ibu jamela juga mengatakan hal yang sama islam agama yang benar dan Kristen yang salah akupun berdiri dan menantang guru berkelahi dan temanku yang berenam melihat reaksiku merekapun ikut mengepung Ibu Jamela, Erikpun Berlari Dan Menghadang kami, Jangan Kalian lakukan itu, Dia adalah guru kita, dialah adalah jendela kita menyapa dunia dan kebenaran. Aku dan teman temankupun tertunduk malu setelah mendengar perkataan Erik.
Ibu Jamelapun meminta maaf, begitupun kami meminta maaf pada ibu jamela kami saling memaafkan.
Oh iya anak-anaku ibu akan mengadakan saimbara, jika kalian bias menceritakan sejarah kemerdekaan Indonesia Ibu akan memberikan kalian kado yang istimewa. Akupun tertantang untuk memenangkan sayembara itu.
Keesokan harinya kami seperti biasa menjalani ritunitas kami. Dalam hatiku lamanya baru jam ke 4? Karna di jam ke 4 adalah jadwalnya ibu jamela.
Bunyi jam ke 4pu berbunyi, aku begitu bersemangat, akupun mengajukan diri untuk menjelaskan sejarah kemerdekaan Indonesia, akupun memenangkanya dan mendapatkan hadiah. Akupun bangga bahagia n terharahu atas pencapaianku. Akupun menerima hadiah dari ibu jamela, ibupun berbisik, jangan engkau baca ketika ramai, bacalah saat engkau sendiri, akupun mengangguk. Hatik tak sabar ingin membukanya, bel pulanglah yang aku tunggu.
Saat tengah malam, aku membuka buku itu, buku itu berjudul antara Islam dan Kristen. Aku tak ingin membacanya, tetapi hati begitu penasaran aka nisi buku tersebut, akupun membukanya dan membacanya sampai habis.
Sesampai aku membacanya aku mulai berpikir dan mengutip isi buku itu, tak ada yang salah engkau terlahir dirahim ibu yang muslim atau ibu yang Kristen karna setelah engkau lahir, agamamu adalah pilihanmu dan jalan hidupmu tampa ada yang bias mengintimidasimu.
Aku mulai membandingkan agamaku dengan Islam, orang tuaku mencari kayu yang begitu tua untuk membuat tuhanku tetapi kebakaran itu menghanguskan tuhanku, bagaimana tuhanku bisa menyelamatkaku, sedangkan untuk menyelamatkan dirinya saja dia nda bisa? Islam menyembah zat yang tak bisa dilihat dan diraba dan member petunjuk untuk menggapai sisinya yang mulia dengan menjkalankan 5 rukun sahadat. Mana kebenaran itu?
Diam-diam aku mulai melepas kalung salibku yang selalu aku kenakan. Eli mana salibmu?? Tanya Enal dan teman-temanku
Oh iya…. Llulupa saya pake kembali pas mandi tadi
Oh gtu….. pinta emil
Yuk kita masuk kelas
Ok….
Saat ini jam ibu jamela, telihat muka masam dan kebingungan ketika ibu jamela melihat senyumku. Ibupun memanggilku, eli hapus papan… iya bu. Udah engkau baca? Udah bu, makasihbu atas bukunya, bukunya sangat bermanfaat. Kamipu melakukan ritunitas kami sebagai siswa
Aku mengkorek-korek informasi tentang islam pada teman sebangkuku erik, erik dengan bijak menjelaskan tentang agamanya, yampa ragu dan takut erik menuntuntu hingga tahun 1991 bulan febuari aku mengikrarkan diri masuk islam. Sejak itu aku mulai mengalami masalah besar dengan ibuku, ibuku tak menginginkan aku pindah agama hingga aku tak di anggap sebagai anaknya dan melarang aku kembali di Ende kampong halamanku. Dengan tekad dan bekal ilmu agama Islam aku terus menjalani hidup sesampai ketua yayasan mengangkatku sebai anaknya.
Di tahun yang sama adeku dating ke kota bima untuk menimba ilmu seperti halnya diriku, adeku menyampaikan amanat sang bunda lewat surat yang dia kirim lewat adeku
Untuk elisam
Walapun engkau sudah masuk islam jagan engkau hasud Anca untuk ikut agamamu


                                                                                                Sabet
Mendengar pesan itu aku tak mengenalkan adeku tentang agamaku, akan tetapi adeku selalu bertanya akan Islam, hingga aku tak berdaya Anca tetap memaksaku menjelaskan tentang islam. Islam itu agama yang benar, kita telah keliru mengimani yesus (Isya) adalah tuhan, karna yesus adalah mahluk ciptaannya seperti halnya kita akan tetapi dia terlahir tampa ayah dan dia di ciptakan Langsung oleh Allah MAnjada Wajada maka jadilah kita, Islam mengakui Nabi Isya (yesus) adalah Nabi mereka dan menjadi salahsatu penuntun umat dan nabi terakhir adalah Muhammad SAW, Agama kita mengakui isya (yesus) adalah tuhan, kita berada dalam kesesatan yang nyata. Meski kita terlahir dari rahim Kristen bukan Islam tapi kita berhak meyakini agama islam sepertinya mereka yang terlahir di rahim muslim.
Ancapun masuk islam, mendengar merita iru ibukupun sakit, aku dan Anca kembali Ke ene untuk menjenguk ibu kami.
Ibu tak ingin berbicara pada kami, bahkan menyebut dan melihat kami ibu tak mau, akupun memberikan penjelasan pada ibu kami, aku member tahu ibuku seperti halnya aku member tahu adeku, ibu pun mulai mau melihat dan menyapa kami, tepat tagal 20 desember 1991 pukul 10 malam ibuku masuk islam akupun bangga pada ibuku karna beliyau telah memeluk islam, hal sedih terjadi pukul 00.12 ibuku menghembuskan nafas terakhirnya, tapi aku tak begitu sedih karna ibuku telah memeluk islam sebelum iya menghadap Allah SWT.
Penuh kesedihan aku bersama adekku kembali di kota serambi Ahlak islami, kami hidup sebatangkara, kami menetap di bima menjalani hidup yang kami pilih.
Bagiku tak ada yang istimewah kau terlahir dirahim yang mana?
Bagiku hidup ini adalah pilihan
Bagiku hidup ini adalah keyakinan
Bagiku inilah jalan hidupku
Sekarang aku menjadi manusia seutuhnya
Nanti aku tap menjadi manusia yang di ridhoi ALLAH SWT

Allahu Akbar (Allah Maha Besar) 

Sabtu, 17 Januari 2015

RASA CINTA

pada yang merindu
pada yang mencengang
pada yang mencinta
pada yang terurai

jalan kisah pada malam
jalan kisah pada tetesan embun,
berlari melingkari waktu
menunggu cinta yang mencintai cinta
aku disini seperti cinta yang aku rindukan

malam berbintang aku tak terang
aku ingin terang seperti aku kenal dikau
aku mengenal cinta yang mencinta
aku merindu yang merindu
tapi tak ku temukan merindu

di ujung gedung ku berpijak
keramaian tak buatku ramai
tengah cinta tak buatku mencintai
tengah merindu buatku tersisih

ujung aspal melangkah
tak kutemukan ujung cinta
akankah cinta berujung padamu?
jika iya, rangkullah cinta dalam penatian rindu

Jumat, 16 Januari 2015

waktu

jalan mengintari waktu
waktu tak temukan
jua hangat dalam rintih
rindu dalam kasih

misiku mencintai
rinduku memiliki
langkahku bersama waktu
aku disini bersama cinta

laluan lintas waktu
berharap temukan titik cinta
cinta yang berjarak
hidup untuk cinta untuk cinta

kemunduran waktu, entah
kemajuan waktu, entah
aku masih berjalan melingkari bumi
mencari waktu yang aku cari

semua aku bersama mimpi
semua cinta yang mencintai
semu di balik senja
seuntai kata yang tak terkata

bilur watktu memutak kincir dunia
aku masih menjadi malam yang tak bermalam
aku menjadi umpan mimpi
semua tertelan waktu

jika cinta adalah waktu
aku akan menunggu waktu
sampai aku temukan cinta pada waktu
sampai waktu yang mengahiri hidup

Negeriku Mencundang



membludak akar yg mati
sekral mahkamah hidup
mencundangi bangsa demi properti dunia
etalase mewah

sekonyong wongcilik mengemah di kolom masa
janjikan mati bersma pertiwi
dibalik raja-raja dunia
mimpi akan hidup

dimana kos-kos dunia
membludak bah air rawatkan tangis
seuntai nandu rindu trsenyum
semalam tak berani bermimpi

negeri mencundang dalam tangan besi
kepakkan sayap memangsa,lemah.
tak dihiraukan tanah airmata
bajiri tanahmu

semua bersandawa
dibalik parfum mewah selangkangmu
tebarkan acuh di negerimu
kau bukanlah pilihan yg jadikan negeri ini kau cundangi

Senin, 12 Januari 2015

waktu untuk cinta

 
jejak ku tak terlihat
tak di pahami penentian
menunggu bertahun2 hingga bisa menggengam erat tanganmu
jangan engkau hitung waktu
aku tahu persis waktu dalam penantianku
entah kan dikau tahu
akankan dikau pahami arti menanti

bertahun2 aku disini tersiksa dalm lorong cinta yang kita buat,
entah malaikat mendengar?
sekalipun arwah melayang
aku masih disini bersama waktu yang aku nanti
aku bersama bilur rindu
aku basih bersama teka-teki cinta yang aku jalin

seorang sastrawan gila menggumam dalam waktu
entah waktu mendengar. diabaikan
aku berjalan bersama lorong cinta
hinggap di berbagai bilik cinta
tapi aku tak temukan cinta sepertimu,
jika esok telah kembali
aku ingin memelukmu
seperti pelukan cinta bayangan

TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)

  "Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...