Minggu, 22 November 2015
sajak cinta
Pada jalan yang lalu jejak masih terlukis.
terkikis pada tetesan cakrawala.
cakrawala tak berpihak pada waktuku.
waktuku telah drampas endapan waktu
waktu berbuih miris kelabuh
kelabuh melambai mengosongkan ingatan
ingatanku masih pada titik terendah
terendah dalam balutan rindu
rindu mengukus kenangan
kenangan suka duka bersama cinta
cinta yang sebenarnya menikamku
menikamku bertubi-tubi hingga tak bernapas
bernapas kan usai, jika aku tiada
tiada duga sangka, menerawang peti mati
mati bersama rindu
rindu bertuah
bangkitlah
perjalanan waktuku usai
janjikutak mengurungku dalam sangakar cinta
malam itu, awal aku hidup
bercerita untuk aku yg akan datang
ribuan waktu terlewati
tampa kisah
kini enggan aku berpaling pada kisahku nanti
elang mampu kepakkan sayapx
hinggap di dermaga
lukisan lalu dan sekarang kan jahu berbeda
ku sisipkan kisahku dalam langkah
takan ku abaikan waktu bersama cinta
sesampai raga terpisah ruh
jika janji yang menyiksaku.
maka jajiku kan bahagiakanku
jika misteri menguruku
maka misteri telah terpecahkan
bangkitlah
bangkitlah
bangkitlah bersama cinta
sampai esok tetap bercerita
Selasa, 17 November 2015
SAIR TERLUNTAH
di kian malam kian kisah
pada sapa pristiwa berlabuh
ranah waktu tak berpihak
kelak dalam misteri cinta
surau kenangan lalu
ambisi penyair waktu
siapa pemilik hati
terbungkus kafan merah mudah
hum ham him
gumam memecah cakrawala
seberang arah aku tercermin dalam pudar
musafir meramang dalam kemalangan
tertidur pulas dalam duka
suhadah waktu
aku menantangmu untuk cinta
sampai engkau menyerah
kau katakan, Akulah pemilik waktu
Senin, 12 Oktober 2015
Pembanding Cinta
tak bisa sempurna yg di harap
tp kupastikan air mata tak akan menetes
tak bisa menjaga ragamu
tapi, kupastikan engkau tetap terjaga tiap langkahmu
tak bisa menjadi rembulanmu
tapi, ku pastikan engkau tak akan pernah redup dihatiku
tak bisa menjadi yang engkau harapkan
tapi, kupastikan mimpimu kan tercapai
tak bisa mencintaiku
kupastikan engkau tetap ada untuk berlabuh
tak bisa melihatmu
tapi, kupastika sitiap hembusa adalah dirimu
Minggu, 11 Oktober 2015
mengandai-andai
jika kelah waktu hadir
biarkan waktu tak menoleh lagi
jika saatnya
kugenggam jemarimu laagi
jika malam menyapa
pena ku kan menulis cahaya untukmu
jika tak berbintang
cahaya hpmu kan bersinar temanimu
jika ku bukalnlah yg terbaik
jagan pernah ragu melupakan
jika aku yang terbaik
jangan biarkan ku seorang diri
jika pagi menyapa
jangan biarkan gelap biarkan berlarut
jika dan jika
jagan biarkan anganmu risau dengan coretan ini
biarkan waktu tak menoleh lagi
jika saatnya
kugenggam jemarimu laagi
jika malam menyapa
pena ku kan menulis cahaya untukmu
jika tak berbintang
cahaya hpmu kan bersinar temanimu
jika ku bukalnlah yg terbaik
jagan pernah ragu melupakan
jika aku yang terbaik
jangan biarkan ku seorang diri
jika pagi menyapa
jangan biarkan gelap biarkan berlarut
jika dan jika
jagan biarkan anganmu risau dengan coretan ini
Kamis, 17 September 2015
Kilauan yang Pudar
tumpuan menumpuk berapi-api
semua karna kata
ku genggam jantung yang terpotong rasa
berharap sembuh
mengapa waktu menyatat begitu dalam
bungaku layu terterpa angin
sungguh dia melawan putaran jam
tangan merangkul di balik dimensi
sejoli terselubung mewah
bertuah dalam gemari
pertiwi pandangi di sisi etalase
pandangan kosong yang tergambar
arwah bergerumuh memburu kata
kemana sekarang berpijak
belahan bumi yg mana pertemukan
entah sesal dan rindu
Jumat, 11 September 2015
Penikam pemimpin
raga tercabik tertusuk jutaan jarum
jantung nadi tersayat ribuan pedang
sang jagad terpotong pendengarannya
mengapa menikam bertubi-tubi
engkau kibarkan benderah berdarah
beredar isu-isu penerkam
mereka berada dihadapan, gerogoti bangsa
sang buta memimpin sang lihai
yah mereka yang engkau anggap anak
dia yang engkau anggap bapak.
menikam di belakang demi kertas
duduk berhelai lihai demi kata sang aku untuk kau
mengapa menikam bertubi-tubi
keringat tak lagi berkucuran
permata menetes, alihkan keringat
dimana akan berhenti
aku akan menikammu kembali
sampai engkau berhenti menyakiti
aku akan memburumu
sampai engkau tak mampu melangkah. lg
Jumat, 04 September 2015
Berpolitik?
269 direbutkan 134,5 pemimpi
memburu tabib penyelamat mimpi
dipermainkan tabib,
hingga terjatuh, terbangu demi secuil kertas menuju panggung
memburu tabib penyelamat mimpi
dipermainkan tabib,
hingga terjatuh, terbangu demi secuil kertas menuju panggung
sang tabib berbusung dada
bukan mereka sebenar penentu nasib
tapi sang masa nan hari memilih
untuk apa tabib sebagai penggerak roda menjual kursi?
bukan mereka sebenar penentu nasib
tapi sang masa nan hari memilih
untuk apa tabib sebagai penggerak roda menjual kursi?
mereka di grogoti, entah mereka yang menggerogoti.
berjalan, menunggak, arakan demi simpati hati.
laut masa tersenyum lebar uang raib
tetes masa, kepala bergerak uang raib
berjalan, menunggak, arakan demi simpati hati.
laut masa tersenyum lebar uang raib
tetes masa, kepala bergerak uang raib
tak cukup api dan air padamkan gengsi ambisi
angin mulai gemilangkan mereka
demi kata timbal balikmu aku tunggu
ironi politik jabatan
angin mulai gemilangkan mereka
demi kata timbal balikmu aku tunggu
ironi politik jabatan
Senin, 31 Agustus 2015
Tak pasti
sebenarnya mata tak melihat
walaupun hening mencekam
meskipun tak bertuah
kemungkinan berambisi
walaupun hening mencekam
meskipun tak bertuah
kemungkinan berambisi
tergantung dalam bukit prahara
musafir tanpa kompas
pujangga tanpa kata
sang guru tanmpa tinta
musafir tanpa kompas
pujangga tanpa kata
sang guru tanmpa tinta
pelbagai riuh menusuk
embuh tak menetes
intan bercucuran
emas tak berharga lagi
embuh tak menetes
intan bercucuran
emas tak berharga lagi
jika hidup dengan cinta
masih mati
mengapa mengahiri hidup karna cinta
entah membisu
masih mati
mengapa mengahiri hidup karna cinta
entah membisu
Jumat, 07 Agustus 2015
INI KISAHKU
kisah itu terjalin bukan melintang
kisah itu dirangkai bersama bukan angan
kisah itu terjaga hingga waktu tak berpihak
kisah itu ingin ku katakan
kisah itu dirangkai bersama bukan angan
kisah itu terjaga hingga waktu tak berpihak
kisah itu ingin ku katakan
waktu tak berpihak karna kata
jelaskan pada waktu yg tak mau mendengar
menyanyi bukanlah balada
seuntai harapan jiwa
jelaskan pada waktu yg tak mau mendengar
menyanyi bukanlah balada
seuntai harapan jiwa
jika kelak dia bersama waktu
katakan dia bersama hati
bukanlah bersama mimpi
bukanlah angan
katakan dia bersama hati
bukanlah bersama mimpi
bukanlah angan
jika cinta ada kesetiaan itu tak ada yg terungkap
hanyalah tetesan mata
jika kelak adalah dahaga cinta
akan hadir bersama mimpi malammu
hanyalah tetesan mata
jika kelak adalah dahaga cinta
akan hadir bersama mimpi malammu
TERPENDAM
pada kala waktu yang melintang
terbaring terbungkus kaku
bukan tertidur bukanlah mati
memakai impian tak berterpah
terbaring terbungkus kaku
bukan tertidur bukanlah mati
memakai impian tak berterpah
semua malam yang sama dalam bungkusan
entah apa aku cari
bukan harta, bukan jabatan bukan sang sejoli
tetapi kekosongan yang terselubung
entah apa aku cari
bukan harta, bukan jabatan bukan sang sejoli
tetapi kekosongan yang terselubung
merambah dalam mimpi
apakah malam pada yang lalu
tetap terbungkus pepesan
dimana alam raya yang memanggil
apakah malam pada yang lalu
tetap terbungkus pepesan
dimana alam raya yang memanggil
sang pemilik cinta enggan bersuah
sang pemilik maut enggan menyapa
sang pemilik rejeki enggan mendekati
aku terbungkus kaku dalam nestapah
sang pemilik maut enggan menyapa
sang pemilik rejeki enggan mendekati
aku terbungkus kaku dalam nestapah
bila waktu yang ditempuh berputar
adakah aku yang menjadi mimpimu
aku disini terbungkus kaku
entah kejahuan engkau rasa
adakah aku yang menjadi mimpimu
aku disini terbungkus kaku
entah kejahuan engkau rasa
Minggu, 02 Agustus 2015
Cinta
sesuda akhir menimpa malam
mengapa mimpi terlupakan
sang sejoli terselubung mewah
dibalik etalase memandang sinis
mengapa mimpi terlupakan
sang sejoli terselubung mewah
dibalik etalase memandang sinis
kepada sang pencerah menerima seserah
kepada sapa akan berlabu
nunsa embun yang pudar
bercahaya dibalik kemilau
kepada sapa akan berlabu
nunsa embun yang pudar
bercahaya dibalik kemilau
kepada sang ingkrar berhembusan
adakah yang bernaung dibalik cahaya
pencarian menapaki batasa
simponi kelelahan
adakah yang bernaung dibalik cahaya
pencarian menapaki batasa
simponi kelelahan
wahau sang penerima
aku mencari tetes hidup untuk hidup
arwah menuju persegi
tak menemukan
aku mencari tetes hidup untuk hidup
arwah menuju persegi
tak menemukan
sang pemilik jodoh enggan menyapa
terdiam dalam kebisingan doa
jika kelak Engkau terakhir aku berlabuh
biarkalah kumenemukan tabahan terakhir
terdiam dalam kebisingan doa
jika kelak Engkau terakhir aku berlabuh
biarkalah kumenemukan tabahan terakhir
Minggu, 19 Juli 2015
TENTANG CINTA
dua sejoli bermadu cinta
cinta sejati katanya
milik berdua
tak memisahkan
cinta itu nafsu
berdusta jika engkau berkata cinta itu sejati
berdusta bila itu engkau katakan cinta yang abadi
berdusta andaikan engkau bilang dunia milik berdua
tak di sadari pada pandangan pertama
engkau melihat lawan jenismu menarik
entah dari kecantikan/kegantengan, kemolekan/wibawah atau karna kekaguman
yg sebenarnya nafsu
jika melihat kecantikan atau kegantengan pasangan
rasa gairah ingin memiliki
jika melihat kemolekan atau kewibawahan
rasa ingin menjamah
jika melihat pribadinya
ingin bersama dan mengikatnya?
tidakkah sadar itu awal bercumbu
tidahkah sadar itu awal keburaman
tidakkah sadar itu awal disakiti
tidakah sadar itu awal engkau dicampakan
mereka bilang engkaulah cintaku dunia dan akhirat
tak disadari engkau terjerumus
cinta dunia akhirat hanyalah utuk cinta
istri kepada suaminya, suami kepada istrinya
cinta suami dan istri adalah cinta dunia dan akhirat
mereka memadukasih untuk dunia dan akhiratnya
untuk cinta yang menghindarkan panah durjanah
jika kelak tersadar dalam mimpi
bangunlah untuk membangun mahligai cinta dunia dan akhiratmu
jangan biarkan engkau terperangkap dalam dunia ilusi
Minggu, 05 Juli 2015
PENUNGGU JODOH
termenung wanita
menunguh apa yang di tunggu
tampa sepata kata dia berucap
panmdangan kosong
entah beban pilu memulai buih
sang fajar merangjak jahu
riah sunyi semakin membumbuh daging
sang terik pandangan kosong
dalam hati meraung
berdikari temenung menunggu sang pangeran
entah menuju darat, laut. langit
semua pilu memukau mahdani
cerita hati kabarkan musim dingin telah tiba
hewan tumbuhan telah berdua
tidak untuk wanita penunggu pangeran
entah setia apa harapan palsu
dia kembali duduk dalam sela waktu
dia berharap semua berdua
bercerita dengan sang pangeran
sampai berapa kita memiliki anak
menunguh apa yang di tunggu
tampa sepata kata dia berucap
panmdangan kosong
entah beban pilu memulai buih
sang fajar merangjak jahu
riah sunyi semakin membumbuh daging
sang terik pandangan kosong
dalam hati meraung
berdikari temenung menunggu sang pangeran
entah menuju darat, laut. langit
semua pilu memukau mahdani
cerita hati kabarkan musim dingin telah tiba
hewan tumbuhan telah berdua
tidak untuk wanita penunggu pangeran
entah setia apa harapan palsu
dia kembali duduk dalam sela waktu
dia berharap semua berdua
bercerita dengan sang pangeran
sampai berapa kita memiliki anak
Senin, 29 Juni 2015
NUANSA
bulan suci menjelang muharam
suci ingi mensucikan debu bertaburan
senandung yang tak kini menggema ilhami kalbu
berbindong-bondong mengapit tasbih
nuansa yang sekali dalam setahun
tak di indahkan hari dan waktu berikutnya
hanya sebulan waktu
berharap suci yang berabad-abad
puasa kini mendekati waktu berlalu.
pertama riang dan penuh rumah Allah
berjalan waktu hanya di lalui, entah selanjutnya
semangat berharap untuk seperti yang awal
Kamis, 21 Mei 2015
KUMPULAN PUISI CINTA: pendidikan lesuh
KUMPULAN PUISI CINTA: pendidikan lesuh: dunia pendidikan mulai lesuh dinamika masa mendidik purnah di ambang rubuh dirasuki kecuranga kecurangan2 terjadi entah sapa yang sala...
pandang
beda itu seperti senar gitar, walau berbeda antara satu dengan yang lain tetap bersinergi menciptakan alunan memukau.
warna pelangi begitu berbeda, jika disanding begitu mempesona, jika warna kulit memisahkan kalian, robohkan benteng itu untuk menyatukan warna kalian
ingatlah disini kita bersama, berjuang yg sama wahai laskar Oemar Bachr
warna pelangi begitu berbeda, jika disanding begitu mempesona, jika warna kulit memisahkan kalian, robohkan benteng itu untuk menyatukan warna kalian
ingatlah disini kita bersama, berjuang yg sama wahai laskar Oemar Bachr
TAMBORA
2 abad yang lalu engkau meraung
memporak porandakan 3 raja
mengubah iklim dunia
tapi, baru kini engkau di kenang
memporak porandakan 3 raja
mengubah iklim dunia
tapi, baru kini engkau di kenang
2 abad
ya 2 abad lalu.
kau dikucilkan
kau di hempaskan
melucut di ambang mimpimu
ya 2 abad lalu.
kau dikucilkan
kau di hempaskan
melucut di ambang mimpimu
kau meraung mengeluakan taring nerakamu
kau hembuskan kejayaan setelah kematian
kau memupuk bumi dengan ludahmu
yah..... merapi tambora
kau hembuskan kejayaan setelah kematian
kau memupuk bumi dengan ludahmu
yah..... merapi tambora
2 abad engkau tertidur terakhik engkau meraung
2 abad engkau membungkung di padang rerumputan
2 abad engkau menyendiri dalam pasung
2 abad ini tangan-tangan mengulurkan tangan untuk mengakuimu
2 abad engkau membungkung di padang rerumputan
2 abad engkau menyendiri dalam pasung
2 abad ini tangan-tangan mengulurkan tangan untuk mengakuimu
wahai sang penyebur bara
tetaplah tenang dalam ketenanganmu
biarkan kami mengenang larfamu
untuk kami ceritakan dasyatnya engkau memuntahkan apimu
tetaplah tenang dalam ketenanganmu
biarkan kami mengenang larfamu
untuk kami ceritakan dasyatnya engkau memuntahkan apimu
wahai gunung merapi TAMBORA
BIMA DI BALIK TIRAI TAMBORA
yah aku hanya penonton di tanahku
memandang kejahuan pesonamu
memupuk pilu dalam tirani
membludah bah muntahan tambora
memandang kejahuan pesonamu
memupuk pilu dalam tirani
membludah bah muntahan tambora
wahai bima, kenapa engkau melihat diriku di balik tirai?
tak engkau akuikah aku sebagai tanahmuu?
tak sadarkah aku adalah milikmu?
engkau cundangiku di 2 abad aku di kenang?
tak engkau akuikah aku sebagai tanahmuu?
tak sadarkah aku adalah milikmu?
engkau cundangiku di 2 abad aku di kenang?
aku ini milikmu yang engkau asingkan
aku ini hakmu yang engkau hempaskan
aku ini hartamu yang engkau buang
kini dompu mengadopsiku
aku ini hakmu yang engkau hempaskan
aku ini hartamu yang engkau buang
kini dompu mengadopsiku
dompu mengenangku bagai anaknya
dompu memanjakanku seperti buah hatinya
tak seperti engkau cundangiku
tak seperti engkau yang tak mengakuiku
dompu memanjakanku seperti buah hatinya
tak seperti engkau cundangiku
tak seperti engkau yang tak mengakuiku
akan aku biarkan engkau hanya melihatku di balik tirai
akan aku biarkan engkau hanya mengucap namaku
tapi..
tak aku biarkan engkau memiliku lagi
akan aku biarkan engkau hanya mengucap namaku
tapi..
tak aku biarkan engkau memiliku lagi
aku tetap akan mengaung di sela malam
mengingat yang engkau lakukan
mengingat yang engkau lakukan
pendidikan lesuh
dunia pendidikan mulai lesuh
dinamika masa mendidik purnah
di ambang rubuh
dirasuki kecuranga
dinamika masa mendidik purnah
di ambang rubuh
dirasuki kecuranga
kecurangan2 terjadi
entah sapa yang salah
pendidikan lesuh
untuk apa?
entah sapa yang salah
pendidikan lesuh
untuk apa?
untuk apa mendidik ujung mencurang
untuk apa jalani 3 tahun bila untuk mendustakan perjalanan
untuk apa engkau busakan ludahmu bila engkau akhir berbisik
untuk apa jalani 3 tahun bila untuk mendustakan perjalanan
untuk apa engkau busakan ludahmu bila engkau akhir berbisik
pendidikan lesuh
untuk siapa
mengapa terjadi
inikah cita2 pendiri bangsa?
untuk siapa
mengapa terjadi
inikah cita2 pendiri bangsa?
jika mendidik. dengan hati lah
jika memberi. upayakan di pahami
jika menuntun. gapaikan mimpi
jika memberi perubahan. ubahlah dirimu
jika memberi. upayakan di pahami
jika menuntun. gapaikan mimpi
jika memberi perubahan. ubahlah dirimu
jadilah guru profesional
kumandang cinta
risa risau d gunjing
entah prahara riang
keakrobatan waktu
cerminkan sunah
stlh hlng
tertinggal jagal hdup tertnam
selisih lisau biar ruah
tak ingkrar tak akan satu
pradbn bentuk kilauanmu
sesampai pada ujung helar kbarkn bhagia.
engkau menjdi manusia
seperti nirwana
tugasku usai
sesampai saat terjadinya waktu
entah prahara riang
keakrobatan waktu
cerminkan sunah
stlh hlng
tertinggal jagal hdup tertnam
selisih lisau biar ruah
tak ingkrar tak akan satu
pradbn bentuk kilauanmu
sesampai pada ujung helar kbarkn bhagia.
engkau menjdi manusia
seperti nirwana
tugasku usai
sesampai saat terjadinya waktu
suah menyuah waktu
perhimpunan alam kabarkan nirwana
kejora terselubung mewah
kilauan malam kembang tepis
seroja berambisi pada sunyi
kejora terselubung mewah
kilauan malam kembang tepis
seroja berambisi pada sunyi
kadang masa ter terbuih
rubah rabu kelabu
sang gila tetap bermimpi
entah apa bermimpi insani
rubah rabu kelabu
sang gila tetap bermimpi
entah apa bermimpi insani
kudapan kelici merusak lorong waktu
cuah mencuhah lilin bunga teratai
bukanlah penyair
tapi kata balik syair
cuah mencuhah lilin bunga teratai
bukanlah penyair
tapi kata balik syair
seumpama waktu terbelit ruang dan waktu
sempoyong alam alam riuh kicauan
kelak aku kan saksikan betapa malam penuh bintang
bersama nirwana
sempoyong alam alam riuh kicauan
kelak aku kan saksikan betapa malam penuh bintang
bersama nirwana
rangka waktu
pada rangkaian misteri
menjadi pewarna yang pudar
tak pernah di temukan, menemukan hati
semua ingin memiliki, tak pernah di gapai
menjadi pewarna yang pudar
tak pernah di temukan, menemukan hati
semua ingin memiliki, tak pernah di gapai
jiwa pada kalam tak ditemukan
mencari untuk menghiasi
cinta sekalian kali, sebenarnya cinta?
tak miliki cinta, hanya perumus waktu
mencari untuk menghiasi
cinta sekalian kali, sebenarnya cinta?
tak miliki cinta, hanya perumus waktu
berbuah muara
debu hinggap penuh warna terbang hilang
sekarang waktu berbuah 20 tahun
masih menjadi misteri
debu hinggap penuh warna terbang hilang
sekarang waktu berbuah 20 tahun
masih menjadi misteri
sajak waktu
siang yang tak siang
malam tak malam
pagi tak pagi
suah bukanlah mencuah
malam tak malam
pagi tak pagi
suah bukanlah mencuah
bahagia bukanlah bahagia
putaran bukanlah putaran
memutar membalikan
berjalan bukanlah berjalan
tapi sebenarnya halusinasi
peradaban di robohkan
bukan tak indah, lbih indah
mencuah bah kaca
rentang sandal berbuah lilin
tertera yang tak bertuah
pandangi kisah miror
ubah wakyu menitik bom nuklir
dunia politik
menggemah miror-miror pemimpi
menjual kata demi kata
entah kata yang jadikan mimpi
sebenarnya nista berkata
bergerombol sapi-sapi berdasi
entah ekor keangkuhan berbulu domba
pemimpin bermimpi
entah mimpi dan impian
dunia politik sandiwara
menyutradarai langkah
sebenarnya sama jadi pemimpi
drama sandi wara
jabah di rebutkan yang sebenarnya hina
biarkan nama asal nama
bila kelak kau pemimpin
peganglah kata yang menjadi mimpimu
bagiku dirimu sama
menjual kata demi kata
entah kata yang jadikan mimpi
sebenarnya nista berkata
bergerombol sapi-sapi berdasi
entah ekor keangkuhan berbulu domba
pemimpin bermimpi
entah mimpi dan impian
dunia politik sandiwara
menyutradarai langkah
sebenarnya sama jadi pemimpi
drama sandi wara
jabah di rebutkan yang sebenarnya hina
biarkan nama asal nama
bila kelak kau pemimpin
peganglah kata yang menjadi mimpimu
bagiku dirimu sama
Tahun politik
pemilihan pemimpin daerah serentak
retak mengkilau para pendidik
memilih memilah pemimpin
entah juah sebenarnya pemimpin
pemimpin daerah memikul
berkeringat darah demi daerah
daerah para sang juang
berjuang untuk tahta daerah
kami berpikul badai
semoga engkau lihat kemiskinan
semoga tangis kau dengar
kelaparan rajai nubari
pemimpin daerah
jika kelak kau menjadi
jadikan kami yang terbaik di hati
satu hari untuk kemajuan daerah
retak mengkilau para pendidik
memilih memilah pemimpin
entah juah sebenarnya pemimpin
pemimpin daerah memikul
berkeringat darah demi daerah
daerah para sang juang
berjuang untuk tahta daerah
kami berpikul badai
semoga engkau lihat kemiskinan
semoga tangis kau dengar
kelaparan rajai nubari
pemimpin daerah
jika kelak kau menjadi
jadikan kami yang terbaik di hati
satu hari untuk kemajuan daerah
misteri waktu
pepanjangan waktu
menggelora dalam nan waktu bahari
simponi terkapar dalam nuansa surga
insani terdalam alam
menggelora dalam nan waktu bahari
simponi terkapar dalam nuansa surga
insani terdalam alam
kepanjangan istilah, mengistilahkan perjalanan waktu
semua sama pada emosi waktu
penjalanan panjang ciptakan ruang
tak seluas samudra
semua sama pada emosi waktu
penjalanan panjang ciptakan ruang
tak seluas samudra
kuciptakan engkau menjadi sebenarnya
tugasku usai
langkah terpisah ruang waktu berada
bukanlah pangeran direstui
tugasku usai
langkah terpisah ruang waktu berada
bukanlah pangeran direstui
istilahkan masalah menjadi kambing hitam
bukan tak cinta. tapi cinta
sebenarnya takan satu kesatuan utuh
biarkan menjadi teka-teki perjalanan waktu
bukan tak cinta. tapi cinta
sebenarnya takan satu kesatuan utuh
biarkan menjadi teka-teki perjalanan waktu
jika menemukan
langkalah bersama restu
jangan engkau ingkari waktu
dia akan lebih menjadi masa indah
langkalah bersama restu
jangan engkau ingkari waktu
dia akan lebih menjadi masa indah
samakan jadi sama
riuh menjadi sang saudagar
musafir terdampar pada waktu yang menyuah
riuh arwah alam memburu tropedo masa
riuh menjadi sang saudagar
musafir terdampar pada waktu yang menyuah
riuh arwah alam memburu tropedo masa
PESAN WAKTU
memulai insani
kemana goresan mistik?
mrnerima sebenarnya waktu
meminta keangkuhan waktu
kemana goresan mistik?
mrnerima sebenarnya waktu
meminta keangkuhan waktu
masa-masa mimpi bukanlah nirwana
dimana untuk berhenti
tak memiliki stasiun berhenti
mencari ketenaran waktu berawan
dimana untuk berhenti
tak memiliki stasiun berhenti
mencari ketenaran waktu berawan
sampai pada himpitan malam
tertegu melihat kisah insani
memilih cintak tak ilhami
hidup di dunia yang mereka perankan
tertegu melihat kisah insani
memilih cintak tak ilhami
hidup di dunia yang mereka perankan
ilhami mimpi yang menjadi mimpi
tak menjadi impian
jika kelak tersadar
bangkitlah bersama pagi yang sinar tampa pandangi awan
tak menjadi impian
jika kelak tersadar
bangkitlah bersama pagi yang sinar tampa pandangi awan
SAJAK MALAM
pada malam mengiang rasa risau
tersudut malam tertampar teka teki pemilik hidup
nuansa gembirakan hari tak hiraukan terang
kelam kilau bilur malam
duduk bersenda risau sapi malam
kelak malam pembawa rejeki
kisah wanita malam memulai malam
untuk katakan nasi
memburu sinar bingar entah rejeki dan rajiah
memukau was-was jiwa
rejeki malam paha bening
menatap kejora berharap pembawa rejeki
pajangkan nasip pada malam
ingin malam tampa henti
rejeki tak juang datang
para pembawa rejeki sunyi
cahaya mewah berharap berhenti
bukan numpang tp ingin rejeki
sapi malam jajakan rok mini
entah sesuap nasi dan serakah
bila pagi mereka tak berpenghuni
tersudut malam tertampar teka teki pemilik hidup
nuansa gembirakan hari tak hiraukan terang
kelam kilau bilur malam
duduk bersenda risau sapi malam
kelak malam pembawa rejeki
kisah wanita malam memulai malam
untuk katakan nasi
memburu sinar bingar entah rejeki dan rajiah
memukau was-was jiwa
rejeki malam paha bening
menatap kejora berharap pembawa rejeki
pajangkan nasip pada malam
ingin malam tampa henti
rejeki tak juang datang
para pembawa rejeki sunyi
cahaya mewah berharap berhenti
bukan numpang tp ingin rejeki
sapi malam jajakan rok mini
entah sesuap nasi dan serakah
bila pagi mereka tak berpenghuni
Rabu, 18 Maret 2015
cerita-cerita
cerita cerita dalam masa berbari
merambah dunia memukau
entah kemana berjarak masa
kenangan terlupakan
beranda dalam nostagia rasa
profil cinta memukau
bertaburan massa
ringkasan cerita
tanpa kata berkata
dalam kata berkata
aku bukanlah kata untuk kau kenal
akulah aku untuk kau kenal
bukan
aku bukan untuk dilupakan
aku untuk kau kenang
aku untuk hiasi masa lalu
cerita cerita
dalam cerita tak bermimpi
aku masih dalam cinta
cinta yang mencintai cinta
merambah dunia memukau
entah kemana berjarak masa
kenangan terlupakan
beranda dalam nostagia rasa
profil cinta memukau
bertaburan massa
ringkasan cerita
tanpa kata berkata
dalam kata berkata
aku bukanlah kata untuk kau kenal
akulah aku untuk kau kenal
bukan
aku bukan untuk dilupakan
aku untuk kau kenang
aku untuk hiasi masa lalu
cerita cerita
dalam cerita tak bermimpi
aku masih dalam cinta
cinta yang mencintai cinta
Kamis, 19 Februari 2015
kisah nyata cerpen biografi MUALAF DARI TIMUR INDONESIA
MUALAF
DARI TIMUR INDONESIA
Kisah
itu setelah setahun aku menginjakkan kaki di bumi tercinta. Dimana pendidikan
masih menjadi mitos di tanah timur, tanah yang mennjadi pengasingan pimpinan
tertinggi negaraku, Negara yang harus aku bela dan menjadi embank mencerdaskanya.
Sekitar
tahun 1990 an hiduplah seorang pemuda yang haus akan ilmu, yang haus akan penuh
Tanya dalam otaknya, yang haus akan mencari apa yang belum di ketahuinya. Di
tahun ini dia kelas 3 SMA di istilahkan sekarang tp sebenarnya sekolah yayasan muhammadiah.
Setiap
sekolah mengeluarkan siswa yang beragama Kristen dalam kelas jika akan
berlangsung mata pelajaran Agama Islam. Di kelasku aku dan 7 orang teman yang
satu sekampung denganku di Ende mengalami hal yang serupa.
Seperti
biasanya, dalam benakku kejadian ini merupakan kejadian yang ganjal, aku disini
untuk menimbah ilmu, kenapa aku dan teman-temanku tak di ijinkan mengikuti
kelas, kami bagaikan anak ditirikan, kami bagaikan anak yang di kesampingkan
Viktor…?
Tanya Elisam
Kita
juga adalah siswa, kenapa kita tak bias ikut setiap jam Agama?
Iya
saudaraku, aku paham akan pertanyaanmu, tapi itu bukan materi untuk agama
kita..
Yah..
aku paham, tapi apakah salah kita mengikuti kelas itu, apakah salah kita berada
dalam kelas itu?
Engkau
tak salah sahabatku….. pinta Ignasius. Jika kita berada di kelas itu kita akan
mempelajari islam, bukan agama kita!!!
Akupun
terdiam dan berjalan sambil memegang kalung salib yang selalu aku kenakan, aku
berjalan tampa sepatatah kata. Hingga salah satu temanku Emilius menyapaku hai
elisam….!!!
Iya
Emil? Ada apakah gerangan?
Oh
iya,.. tadi kamu bicara apa sama viktor dan ignas?
Tadiiii…
aak aku bertanyan pada mereka, tapik tak apalah, pasti kau juga sepaham sama
mereka..?!
Akukan
belum dengar, jadi jagan kamu mendikte seperti itu, cerita aja Eli, sempat kita
Sepaham (dalam hati Emil aku sudah tahu yang kau ceritakan)
Gini
Emil, aku tak setuju bila kita di keluarka bila kita di keluarkan bila akan
berlangsung jam Agama Islam, tp teman-teman yang lain tak sepakat dengan saya..
Oh
gtu,,,…
Saudaraku,
bukanya aku tak mendukungmu untuk ikut di kelas itu, tp dikelas itu bukan Agama
kita yang di pelajari, tp yang di pelajari Agama Islam.
Ahhh…..
Kamu sama aja dengan yang lainya…
Saya
kira kau kan sepaham dengan saya ternyata tidak
Yahh
sudalah biarkan aku sendiri yang masuk nanti..
Taa
tapi Eli…. Pinta Emil
Ahhhh
sudalah jangan campuri urusan saya.
Hari-hari
aku lalui penuh Tanya dan raha ingin tahu memaksaku mengikuti kelas itu, hanya
aku yang mengikuti Mata Pelajaran Agama Islam. Aku duduk palin belakang bersama
teman muslimku Erik. Kenapa engkau mengikuti kelas agamaku, ntar di laporkan
temanmu sama mama dan bapakmu, ahhhh diam saja erik mereka takan tahu kecuali
engkau yang kasih tahu.
Materipun
berlangsung, materi itu mengajarkan tentang kebenaran Islam dan Kesalahan Orang
Kristen Mengatakan Yesus (isya) adalah tuhan. Dalam hati terbakarlah sebuah
amarah yang tak bias aku bending, semakin pak Agus menerangkan Semakin aku
terbakar, hingga aku mengangkat tangan
Iya
kenapa Eli? Pinta Pak Agus
Tampa
banyak basa basi akupun berdiri dan berkata, kenapa bapak mengatakan agama saya
salah dan islam yang benar…. ?
Pak
agus pun menjelaskan rinci demi rinci, tapi membuat amarahku memuncank hinggan
ku lemparkan guruku dengan kursi
Kejadian
itupu di dengar pemilik yayasan, aku dan pak agus di panggil oleh ketua
yayasan. Emil wajar engkau marah, karna engkau mendengarkan Agamamu Dicemooh,
begitupun kami orang muslim sampai titik darah penghabisan kami akan membela
agama kami seperti halnya dirimu lakukan tadi nak. Bukanya kami pilih kasih
jika jam Agama kalian di keluarkan, tetapi untuk menghindari kejadian seperti
ini, yang engkau dengar begitulah cara gurumu menggugah dan memberikan semangat
untuk siswa muslim.
Akupun
meminta maaf pada guru, akupun keluar dari kantor, teman-temankupu mencemoohku,
itu maksud kami Eli, Bukanya kami tak sepaham denganmu, tapi kami menghindari
kejadian ini.
Akupun
hanya bisa menunduk karna tak mendengar perkataan teman-temanku.
Keesokan
harinya, seperti biasa aku masuk sekolah, aku tetap menjadi anak perantauan
yang berharap temukan ilmu untuk membatu Orang tuaku. Seperti biasa aku kekanti
jika keluar main. Tiba-tiba pak agus memanggilku. Eli….. sini dulu. Akupun
berjalan menuju pak agus. Iya pak. Ni eli ada Surat dari Ibumu. Iya pak makasih
Akupun
kembali kekantin dan berniat membaca surat pas sesampai di asrama.
Sesampai
aku di asrama aku membuka surat itu
Dari
ibu untuk Eli
Salam
sejahtera
Anakku,
kedatangan surat ini ibu memberitahukan bahwa ayahmu akan menikah lagi dengan
gadis kampong sebelah. Kedatangn surat ini jangan membuatmu terbebani, di sini
ibu baik-baik saja, tetaplah menimba ilmu dan kejarlah mimpimu.
Anakku
setelah adekmu Lulus Di SMP adekmu akan menimba ilmu di Kota Bima juga Seperti
halnya dirimu
Anakku,
jangan engkau kecewakan ibu
Sabet
Meskipun
ibu menyuruhku agar nda membebani setelah mendengar surat itu, tapi aku tetap
saja memikirkanya, karna ini adalah istri ke4 ayahku, dan mereka akan tinggal
serumah dengan istri keempatnya di rumah yang sama.
Aku
tak tahu apa yang ingin dibuktikan ayahku dengan istri sebanyak itu. Beban
pikiranku semakin bertambah. Bertubi-tubi masalah yang aku alami perantauan.
Keesokan
haripun aku menjalani rutinitasku sebagai siswa, aku selalu hadir cepat. Hai
eli sahut Erik. Iya rik, udah lama? Baru aja Rik, sama- kekelas. Iya rik
Siswapun
berdatangan kamipun siap menimba ilmu. Ibu Jamelah pun masuk kelas dan
mengajarkan sejarah masuknya Islam di Indonesia. Ibu guru menjelaskan awal mula
masuknya Islam di Indonesia, seperti yang di ceritakan pak agus ketika jam
Agama Islam Ibu jamela juga mengatakan hal yang sama islam agama yang benar dan
Kristen yang salah akupun berdiri dan menantang guru berkelahi dan temanku yang
berenam melihat reaksiku merekapun ikut mengepung Ibu Jamela, Erikpun Berlari
Dan Menghadang kami, Jangan Kalian lakukan itu, Dia adalah guru kita, dialah
adalah jendela kita menyapa dunia dan kebenaran. Aku dan teman temankupun
tertunduk malu setelah mendengar perkataan Erik.
Ibu
Jamelapun meminta maaf, begitupun kami meminta maaf pada ibu jamela kami saling
memaafkan.
Oh
iya anak-anaku ibu akan mengadakan saimbara, jika kalian bias menceritakan
sejarah kemerdekaan Indonesia Ibu akan memberikan kalian kado yang istimewa.
Akupun tertantang untuk memenangkan sayembara itu.
Keesokan
harinya kami seperti biasa menjalani ritunitas kami. Dalam hatiku lamanya baru
jam ke 4? Karna di jam ke 4 adalah jadwalnya ibu jamela.
Bunyi
jam ke 4pu berbunyi, aku begitu bersemangat, akupun mengajukan diri untuk
menjelaskan sejarah kemerdekaan Indonesia, akupun memenangkanya dan mendapatkan
hadiah. Akupun bangga bahagia n terharahu atas pencapaianku. Akupun menerima
hadiah dari ibu jamela, ibupun berbisik, jangan engkau baca ketika ramai,
bacalah saat engkau sendiri, akupun mengangguk. Hatik tak sabar ingin
membukanya, bel pulanglah yang aku tunggu.
Saat
tengah malam, aku membuka buku itu, buku itu berjudul antara Islam dan Kristen.
Aku tak ingin membacanya, tetapi hati begitu penasaran aka nisi buku tersebut,
akupun membukanya dan membacanya sampai habis.
Sesampai
aku membacanya aku mulai berpikir dan mengutip isi buku itu, tak ada yang salah
engkau terlahir dirahim ibu yang muslim atau ibu yang Kristen karna setelah
engkau lahir, agamamu adalah pilihanmu dan jalan hidupmu tampa ada yang bias mengintimidasimu.
Aku
mulai membandingkan agamaku dengan Islam, orang tuaku mencari kayu yang begitu
tua untuk membuat tuhanku tetapi kebakaran itu menghanguskan tuhanku, bagaimana
tuhanku bisa menyelamatkaku, sedangkan untuk menyelamatkan dirinya saja dia nda
bisa? Islam menyembah zat yang tak bisa dilihat dan diraba dan member petunjuk
untuk menggapai sisinya yang mulia dengan menjkalankan 5 rukun sahadat. Mana kebenaran
itu?
Diam-diam
aku mulai melepas kalung salibku yang selalu aku kenakan. Eli mana salibmu?? Tanya
Enal dan teman-temanku
Oh
iya…. Llulupa saya pake kembali pas mandi tadi
Oh
gtu….. pinta emil
Yuk
kita masuk kelas
Ok….
Saat
ini jam ibu jamela, telihat muka masam dan kebingungan ketika ibu jamela
melihat senyumku. Ibupun memanggilku, eli hapus papan… iya bu. Udah engkau baca?
Udah bu, makasihbu atas bukunya, bukunya sangat bermanfaat. Kamipu melakukan
ritunitas kami sebagai siswa
Aku
mengkorek-korek informasi tentang islam pada teman sebangkuku erik, erik dengan
bijak menjelaskan tentang agamanya, yampa ragu dan takut erik menuntuntu hingga
tahun 1991 bulan febuari aku mengikrarkan diri masuk islam. Sejak itu aku mulai
mengalami masalah besar dengan ibuku, ibuku tak menginginkan aku pindah agama
hingga aku tak di anggap sebagai anaknya dan melarang aku kembali di Ende kampong
halamanku. Dengan tekad dan bekal ilmu agama Islam aku terus menjalani hidup
sesampai ketua yayasan mengangkatku sebai anaknya.
Di
tahun yang sama adeku dating ke kota bima untuk menimba ilmu seperti halnya
diriku, adeku menyampaikan amanat sang bunda lewat surat yang dia kirim lewat
adeku
Untuk
elisam
Walapun
engkau sudah masuk islam jagan engkau hasud Anca untuk ikut agamamu
Sabet
Mendengar
pesan itu aku tak mengenalkan adeku tentang agamaku, akan tetapi adeku selalu
bertanya akan Islam, hingga aku tak berdaya Anca tetap memaksaku menjelaskan
tentang islam. Islam itu agama yang benar, kita telah keliru mengimani yesus
(Isya) adalah tuhan, karna yesus adalah mahluk ciptaannya seperti halnya kita
akan tetapi dia terlahir tampa ayah dan dia di ciptakan Langsung oleh Allah
MAnjada Wajada maka jadilah kita, Islam mengakui Nabi Isya (yesus) adalah Nabi
mereka dan menjadi salahsatu penuntun umat dan nabi terakhir adalah Muhammad
SAW, Agama kita mengakui isya (yesus) adalah tuhan, kita berada dalam kesesatan
yang nyata. Meski kita terlahir dari rahim Kristen bukan Islam tapi kita berhak
meyakini agama islam sepertinya mereka yang terlahir di rahim muslim.
Ancapun
masuk islam, mendengar merita iru ibukupun sakit, aku dan Anca kembali Ke ene
untuk menjenguk ibu kami.
Ibu
tak ingin berbicara pada kami, bahkan menyebut dan melihat kami ibu tak mau,
akupun memberikan penjelasan pada ibu kami, aku member tahu ibuku seperti
halnya aku member tahu adeku, ibu pun mulai mau melihat dan menyapa kami, tepat
tagal 20 desember 1991 pukul 10 malam ibuku masuk islam akupun bangga pada
ibuku karna beliyau telah memeluk islam, hal sedih terjadi pukul 00.12 ibuku
menghembuskan nafas terakhirnya, tapi aku tak begitu sedih karna ibuku telah
memeluk islam sebelum iya menghadap Allah SWT.
Penuh
kesedihan aku bersama adekku kembali di kota serambi Ahlak islami, kami hidup
sebatangkara, kami menetap di bima menjalani hidup yang kami pilih.
Bagiku
tak ada yang istimewah kau terlahir dirahim yang mana?
Bagiku
hidup ini adalah pilihan
Bagiku
hidup ini adalah keyakinan
Bagiku
inilah jalan hidupku
Sekarang
aku menjadi manusia seutuhnya
Nanti
aku tap menjadi manusia yang di ridhoi ALLAH SWT
Allahu
Akbar (Allah Maha Besar)
Sabtu, 17 Januari 2015
RASA CINTA
pada yang merindu
pada yang mencengang
pada yang mencinta
pada yang terurai
jalan kisah pada malam
jalan kisah pada tetesan embun,
berlari melingkari waktu
menunggu cinta yang mencintai cinta
aku disini seperti cinta yang aku rindukan
malam berbintang aku tak terang
aku ingin terang seperti aku kenal dikau
aku mengenal cinta yang mencinta
aku merindu yang merindu
tapi tak ku temukan merindu
di ujung gedung ku berpijak
keramaian tak buatku ramai
tengah cinta tak buatku mencintai
tengah merindu buatku tersisih
ujung aspal melangkah
tak kutemukan ujung cinta
akankah cinta berujung padamu?
jika iya, rangkullah cinta dalam penatian rindu
pada yang mencengang
pada yang mencinta
pada yang terurai
jalan kisah pada malam
jalan kisah pada tetesan embun,
berlari melingkari waktu
menunggu cinta yang mencintai cinta
aku disini seperti cinta yang aku rindukan
malam berbintang aku tak terang
aku ingin terang seperti aku kenal dikau
aku mengenal cinta yang mencinta
aku merindu yang merindu
tapi tak ku temukan merindu
di ujung gedung ku berpijak
keramaian tak buatku ramai
tengah cinta tak buatku mencintai
tengah merindu buatku tersisih
ujung aspal melangkah
tak kutemukan ujung cinta
akankah cinta berujung padamu?
jika iya, rangkullah cinta dalam penatian rindu
Jumat, 16 Januari 2015
waktu
jalan mengintari waktu
waktu tak temukan
jua hangat dalam rintih
rindu dalam kasih
misiku mencintai
rinduku memiliki
langkahku bersama waktu
aku disini bersama cinta
laluan lintas waktu
berharap temukan titik cinta
cinta yang berjarak
hidup untuk cinta untuk cinta
kemunduran waktu, entah
kemajuan waktu, entah
aku masih berjalan melingkari bumi
mencari waktu yang aku cari
semua aku bersama mimpi
semua cinta yang mencintai
semu di balik senja
seuntai kata yang tak terkata
bilur watktu memutak kincir dunia
aku masih menjadi malam yang tak bermalam
aku menjadi umpan mimpi
semua tertelan waktu
jika cinta adalah waktu
aku akan menunggu waktu
sampai aku temukan cinta pada waktu
sampai waktu yang mengahiri hidup
waktu tak temukan
jua hangat dalam rintih
rindu dalam kasih
misiku mencintai
rinduku memiliki
langkahku bersama waktu
aku disini bersama cinta
laluan lintas waktu
berharap temukan titik cinta
cinta yang berjarak
hidup untuk cinta untuk cinta
kemunduran waktu, entah
kemajuan waktu, entah
aku masih berjalan melingkari bumi
mencari waktu yang aku cari
semua aku bersama mimpi
semua cinta yang mencintai
semu di balik senja
seuntai kata yang tak terkata
bilur watktu memutak kincir dunia
aku masih menjadi malam yang tak bermalam
aku menjadi umpan mimpi
semua tertelan waktu
jika cinta adalah waktu
aku akan menunggu waktu
sampai aku temukan cinta pada waktu
sampai waktu yang mengahiri hidup
Negeriku Mencundang
membludak akar yg mati
sekral mahkamah hidup
mencundangi bangsa demi properti
dunia
etalase mewah
sekonyong wongcilik mengemah di
kolom masa
janjikan mati bersma pertiwi
dibalik raja-raja dunia
mimpi akan hidup
dimana kos-kos dunia
membludak bah air rawatkan tangis
seuntai nandu rindu trsenyum
semalam tak berani bermimpi
negeri mencundang dalam tangan
besi
kepakkan sayap memangsa,lemah.
tak dihiraukan tanah airmata
bajiri tanahmu
semua bersandawa
dibalik parfum mewah selangkangmu
tebarkan acuh di negerimu
kau bukanlah pilihan yg jadikan
negeri ini kau cundangi
Senin, 12 Januari 2015
waktu untuk cinta
jejak ku tak terlihat
tak di pahami penentian
menunggu bertahun2 hingga bisa menggengam erat tanganmu
jangan engkau hitung waktu
aku tahu persis waktu dalam penantianku
entah kan dikau tahu
akankan dikau pahami arti menanti
bertahun2 aku disini tersiksa dalm lorong cinta yang kita buat,
entah malaikat mendengar?
sekalipun arwah melayang
aku masih disini bersama waktu yang aku nanti
aku bersama bilur rindu
aku basih bersama teka-teki cinta yang aku jalin
seorang sastrawan gila menggumam dalam waktu
entah waktu mendengar. diabaikan
aku berjalan bersama lorong cinta
hinggap di berbagai bilik cinta
tapi aku tak temukan cinta sepertimu,
jika esok telah kembali
aku ingin memelukmu
seperti pelukan cinta bayangan
tak di pahami penentian
menunggu bertahun2 hingga bisa menggengam erat tanganmu
jangan engkau hitung waktu
aku tahu persis waktu dalam penantianku
entah kan dikau tahu
akankan dikau pahami arti menanti
bertahun2 aku disini tersiksa dalm lorong cinta yang kita buat,
entah malaikat mendengar?
sekalipun arwah melayang
aku masih disini bersama waktu yang aku nanti
aku bersama bilur rindu
aku basih bersama teka-teki cinta yang aku jalin
seorang sastrawan gila menggumam dalam waktu
entah waktu mendengar. diabaikan
aku berjalan bersama lorong cinta
hinggap di berbagai bilik cinta
tapi aku tak temukan cinta sepertimu,
jika esok telah kembali
aku ingin memelukmu
seperti pelukan cinta bayangan
Langganan:
Postingan (Atom)
TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)
"Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...
-
RANGKAIAN menulis mimpi di kaki mimpi kita berharap mimpi yang menjadi mimpi bersyarat sang terngaung kelak dalam sang ilahi para pemimpin m...
-
NAMPAK TANPA BATAS MIMPI Pembacaan narator atau puisi pengiring kisah “ NAMPAK TANPA BATAS MIMPI ”. Adegan 1. Pemain 1 : ...
-
pada cinta pada helatan waktu berkisah menuliskan tahta di lingkaran duniawi memahami dan mengerti kepada cinta yg terurai rahwana entah su...