Pada dasanya, Seorang guru telah dipandang sebagai manusia serba
bisa yang patut diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Peran guru secara umum adalah sebagai tugas pendidikan meliputi
mendidik, mengajar, dan melatih. Seorang guru juga berperan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa. Oleh karena itu, guru harus bisa membuat siswanya tertarik untuk mengikuti
pelajaran. Skripsi (Usma dalam amirudin, 2021:1 online)
Setelah saya mempelajari nilai-nilai guru penggerak, saya
menyadari nilai diri saya dalam melaksanakan aktifitas saya sebagai pendidik
meliputi nilai Mandiri membuat media pembelajaran pendukung seperti menggunakan kertas bergambar pengganti layar
proyektor. atau menggunakan Notes (Kertar berwarna) sebagai media penulisan
untuk dibagikan ke siswa. Nilai reflektif seorang guru haru bisa
menerima kritik maupun saran yang disampaikan oleh guru, atasan maupun peserta
didik itu sendiri, ketika dalam pembelajaran ketika siswa memberikan saran
untuk belajar di luar ruangan, guru harus mempertimbangkan, karna belajar tidak
hanya ada didalam ruangan tetapi diluar ruangan diperbolehkan. Nilai
Kolaboratif sangat berperan dalam mewujutkan tujuan bersama, seperti visi
misi sekolah, tanpa ada kerja sama antara masyarakat sekolah, visi dan misi
yang dicanangkan tidak akan terlaksana. artinya untuk mencapai pendidikan
pancasila, seorang guru harus mampu melakukan kolaboratif dengan teman sejawat,
atasan maupun pengawas untuk mencapai tujuan dan visi bersama. Nilai inovatif,
untuk menjabarkan nilai ini dalam pengalaman adalah masalah kehadiran siswa di
sekolah kami kabupaten bima, siswa jurusan IPS dikenal dengan kehadiran dibawah
50%, hal ini membuat saya tertantang untuk meningkatkan kehadiran siswa, hal
yang saya lakukan agar siswa selalu hadir di atas 80% dikelas saya adalah, saya
menempatkan diri saya bukan hanya sebagai guru, tapi sebagai teman, sahabat.
setelah saya mengubah pola pendekatan kepada siswa, ada perubahan siswa mulai
dari kehadiran, prestasi belajar. artinya guru haru bisa menjadi teman, kakak,
bahkan orang tua untuk peserta didikanya, mereka membutuhkan motivasi, serta rangsangan
untuk mencapai pribadi mandiri. Selain dari itu inovatif yang saya lakukan
adalah menciptakan media-media pembelajaran yang menyenangkan atau tidak
monoton menonton bersama, belajar diluar ruangan, serta menghadirkan
pembelajaran dengan aplikasi queper, classroom, menggabungkan spreadsheet dengan
Whatshap auto untuk ujian, sera geoglefrom. Yang terakhir nilai berpihak
pada murid setiap media maupun metode pembelajaran di disusun diusahakan
harus berorintasi pada siswa bukan berorientasi pada guru. artinya siswa
sebagai subjek pendidikan bukan sebagai objek pendidikan, hal ini sejalan
dengan pendidikan pancasila yang mengedepankan merdeka dalam pembelajaran
seperti siswa menetukan sendiri dimana mereka ingin belajar, apakah didalam
rungan atau diluar ruangan.
Setelah mengetahui nilai diri dari guru penggerak, saya
merasakan bahwa tugas seorang pendidik tidak sesederhana yang dipikirkan, akan
tetapi guru memiliki peran sentral sebagai
pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru
lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan murid serta
mewujudkan profil pelajar Pancasila, dengan peran-peran ini guru penggerak
seyogianya mampu mensukseskan program merdeka belajaran dan profil pelajar
pancasila.
Selain
dari pada itu, saya baru menyadari ada beberapa nilai dari guru penggerak yang
saya lakukan seperti nilai mandiri, nilai reflektif dan inovasi mesti tak
seintensif setelah saya mendalami peran sebagai Calon Guru Penggera. Walaupun
demikian kelima nilai peran pendidik tetap saya mendalaminya lagi agar
menguatkan pemahaman tentang pentingnya peran pendidik untuk mencapai generasi
emas Indonesia.
Seyogianya
untuk menguatkan diri saya mendalami peran saya sebagai pendidik guru penggerak
adalah, mulai diri saya sendiri seperti
1.
Memotivasi diri sendiri untuk mau menciptakan
inovasi pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas.
2.
Selalu membuka Ruang diskusi Dengan Rekan
sejawat untuk memecah problem yang dialami siswa
3.
Mengutamakan kepentingan anak dari kepentingan
lain
Ketiga
hal ini akan menjadi benjangan untuk diri saya dalam menjalani peran saya
sebagai guru penggerak yang akan menggerakan wajah baru pendidikan Indonesia.
Meski
demikian, dalam menopang kesuksesan ini, terselip pula hambatan yang akan
dialami sebagai guru penggerak, seperti ketika ada oknum guru yang opertunis
terhadap siswa, sehingga mereka memandang sebelah mata siswa serta mereka
berpendapat, apapun kurikulum yang ditawarkan semua sama saja. Tidak menutup
kemungkinan tidak ada dukungan dari atasan maupun orang tua siswa itu sendiri. Walaupun
demikian itu bukanlah hambatan berarti, karna pasti ada rekan sejawat yang
memiliki visi misi yang sama, sehingga dapat digerakannya kelompok kecil guru
penggerak yang akan menjadi cikal bakal lahirnya sebuah pendidikan yang
berorientasi merdeka belajar.
Daftar Pustaka
http://repository.ump.ac.id/944/3/BAB%20II_TIRTA%20SARI_PKn%2716.pdf
1.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak