Kamis, 06 Mei 2021

SEBUAR REFLEKSI NILAI GURU PENGGERAK (Eryansyah CGP Angkatan Ke-2 SMAN 2 BOLO)


Pada dasanya, Seorang guru telah dipandang sebagai manusia serba bisa yang patut diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Peran guru secara umum adalah sebagai tugas pendidikan meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Seorang guru juga berperan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa. Oleh karena itu, guru harus bisa membuat siswanya tertarik untuk mengikuti pelajaran. Skripsi (Usma dalam amirudin, 2021:1 online)

Setelah saya mempelajari nilai-nilai guru penggerak, saya menyadari nilai diri saya dalam melaksanakan aktifitas saya sebagai pendidik meliputi nilai Mandiri membuat media pembelajaran pendukung seperti  menggunakan kertas bergambar pengganti layar proyektor. atau menggunakan Notes (Kertar berwarna) sebagai media penulisan untuk dibagikan ke siswa. Nilai reflektif seorang guru haru bisa menerima kritik maupun saran yang disampaikan oleh guru, atasan maupun peserta didik itu sendiri, ketika dalam pembelajaran ketika siswa memberikan saran untuk belajar di luar ruangan, guru harus mempertimbangkan, karna belajar tidak hanya ada didalam ruangan tetapi diluar ruangan diperbolehkan. Nilai Kolaboratif sangat berperan dalam mewujutkan tujuan bersama, seperti visi misi sekolah, tanpa ada kerja sama antara masyarakat sekolah, visi dan misi yang dicanangkan tidak akan terlaksana. artinya untuk mencapai pendidikan pancasila, seorang guru harus mampu melakukan kolaboratif dengan teman sejawat, atasan maupun pengawas untuk mencapai tujuan dan visi bersama. Nilai inovatif, untuk menjabarkan nilai ini dalam pengalaman adalah masalah kehadiran siswa di sekolah kami kabupaten bima, siswa jurusan IPS dikenal dengan kehadiran dibawah 50%, hal ini membuat saya tertantang untuk meningkatkan kehadiran siswa, hal yang saya lakukan agar siswa selalu hadir di atas 80% dikelas saya adalah, saya menempatkan diri saya bukan hanya sebagai guru, tapi sebagai teman, sahabat. setelah saya mengubah pola pendekatan kepada siswa, ada perubahan siswa mulai dari kehadiran, prestasi belajar. artinya guru haru bisa menjadi teman, kakak, bahkan orang tua untuk peserta didikanya, mereka membutuhkan motivasi, serta rangsangan untuk mencapai pribadi mandiri. Selain dari itu inovatif yang saya lakukan adalah menciptakan media-media pembelajaran yang menyenangkan atau tidak monoton menonton bersama, belajar diluar ruangan, serta menghadirkan pembelajaran dengan aplikasi queper, classroom, menggabungkan spreadsheet dengan Whatshap auto untuk ujian, sera geoglefrom. Yang terakhir nilai berpihak pada murid setiap media maupun metode pembelajaran di disusun diusahakan harus berorintasi pada siswa bukan berorientasi pada guru. artinya siswa sebagai subjek pendidikan bukan sebagai objek pendidikan, hal ini sejalan dengan pendidikan pancasila yang mengedepankan merdeka dalam pembelajaran seperti siswa menetukan sendiri dimana mereka ingin belajar, apakah didalam rungan atau diluar ruangan.

Setelah mengetahui nilai diri dari guru penggerak, saya merasakan bahwa tugas seorang pendidik tidak sesederhana yang dipikirkan, akan tetapi guru memiliki peran sentral sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan murid serta mewujudkan profil pelajar Pancasila, dengan peran-peran ini guru penggerak seyogianya mampu mensukseskan program merdeka belajaran dan profil pelajar pancasila.

Selain dari pada itu, saya baru menyadari ada beberapa nilai dari guru penggerak yang saya lakukan seperti nilai mandiri, nilai reflektif dan inovasi mesti tak seintensif setelah saya mendalami peran sebagai Calon Guru Penggera. Walaupun demikian kelima nilai peran pendidik tetap saya mendalaminya lagi agar menguatkan pemahaman tentang pentingnya peran pendidik untuk mencapai generasi emas Indonesia.

Seyogianya untuk menguatkan diri saya mendalami peran saya sebagai pendidik guru penggerak adalah, mulai diri saya sendiri seperti

1.      Memotivasi diri sendiri untuk mau menciptakan inovasi pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas.

2.      Selalu membuka Ruang diskusi Dengan Rekan sejawat untuk memecah problem yang dialami siswa

3.      Mengutamakan kepentingan anak dari kepentingan lain

Ketiga hal ini akan menjadi benjangan untuk diri saya dalam menjalani peran saya sebagai guru penggerak yang akan menggerakan wajah baru pendidikan Indonesia.

Meski demikian, dalam menopang kesuksesan ini, terselip pula hambatan yang akan dialami sebagai guru penggerak, seperti ketika ada oknum guru yang opertunis terhadap siswa, sehingga mereka memandang sebelah mata siswa serta mereka berpendapat, apapun kurikulum yang ditawarkan semua sama saja. Tidak menutup kemungkinan tidak ada dukungan dari atasan maupun orang tua siswa itu sendiri. Walaupun demikian itu bukanlah hambatan berarti, karna pasti ada rekan sejawat yang memiliki visi misi yang sama, sehingga dapat digerakannya kelompok kecil guru penggerak yang akan menjadi cikal bakal lahirnya sebuah pendidikan yang berorientasi merdeka belajar.

Daftar Pustaka

http://repository.ump.ac.id/944/3/BAB%20II_TIRTA%20SARI_PKn%2716.pdf

1.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Nilai-Nilai dan Peran Guru PenggerakOU blog


TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)

  "Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...