Kamis, 17 September 2015

Kilauan yang Pudar



tumpuan menumpuk berapi-api
semua karna kata
ku genggam jantung yang terpotong rasa
berharap sembuh

mengapa waktu menyatat begitu dalam
bungaku layu terterpa angin
sungguh dia melawan putaran jam
tangan merangkul di balik dimensi

sejoli terselubung mewah
bertuah dalam gemari
pertiwi pandangi di sisi etalase
pandangan kosong yang tergambar

arwah bergerumuh memburu kata
kemana sekarang berpijak
belahan bumi yg mana pertemukan
entah sesal dan rindu

Jumat, 11 September 2015

Penikam pemimpin



raga tercabik tertusuk jutaan jarum
jantung nadi tersayat ribuan pedang
sang jagad terpotong pendengarannya
mengapa menikam bertubi-tubi

engkau kibarkan benderah berdarah
beredar isu-isu penerkam
mereka berada dihadapan, gerogoti bangsa
sang buta memimpin sang lihai

yah mereka yang engkau anggap anak
dia yang engkau anggap bapak.
menikam di belakang demi kertas
duduk berhelai lihai demi kata sang aku untuk kau

mengapa menikam bertubi-tubi
keringat tak lagi berkucuran
permata menetes, alihkan keringat
dimana akan berhenti

aku akan menikammu kembali
sampai engkau berhenti menyakiti
aku akan memburumu
sampai engkau tak mampu melangkah. lg

Jumat, 04 September 2015

Berpolitik?


269 direbutkan 134,5 pemimpi
memburu tabib penyelamat mimpi
dipermainkan tabib,
hingga terjatuh, terbangu demi secuil kertas menuju panggung
sang tabib berbusung dada
bukan mereka sebenar penentu nasib
tapi sang masa nan hari memilih
untuk apa tabib sebagai penggerak roda menjual kursi?
mereka di grogoti, entah mereka yang menggerogoti.
berjalan, menunggak, arakan demi simpati hati.
laut masa tersenyum lebar uang raib
tetes masa, kepala bergerak uang raib
tak cukup api dan air padamkan gengsi ambisi
angin mulai gemilangkan mereka
demi kata timbal balikmu aku tunggu
ironi politik jabatan

TENTANG DEEP LEARNING (IGI KAB. BIMA)

  "Deep Learning" atau Pembelajaran Mendalam dalam konteks pendidikan melibatkan pendekatan yang mendalam dan bermakna terhadap ...